Tujuan : Anak-anak belajar melakukan apa yang sudah mereka katakan atau janjikan.
Super kebenaran : I WILL DO WHAT I SAY AND PROMISE.
Ayat Hafalan : Pengkhotbah 5:4 (NLT)
Lebih baik tidak membuat janji daripada berjanji tetapi tidak menepatinya.
Ecclesiastes 5:5 (NLT)
It is better to say nothing than to make a promise and not keep it.
Ayat Penuntun : Daniel 3 (Daniel 3)
Games
Memindahkan balon dengan menggunakan punggung. Dua orang menghimpit balon dengan menggunakan punggung mereka.
Pembuka
Pernah melihat patung? Atau mungkin pernah beli patung? Pernah lihat patung di daerah perumahan atau mungkin di alun-alun kota ya, seperti kalau di kota Batu ada patung apel, kalau di Surabaya di daerah perumahan banyak yang membuat patung macam-macam ada patung singa, lalu ada juga patung ballerina buat yang tinggal di Surabaya pasti tau ya. Nah, pernah tau ga ada patung Tuhan Yesus yang tertinggi di dunia ternyata ada di Indonesia di Tana Toraja, kalian bisa coba search juga di google ya, tinggi nya patung itu 45 meter.
Nah, ternyata di jaman Alkitab banyak sekali raja yang suka buat patung, hari ini kita akan mendengar salah satu cerita tentang raja yang membuat patung tapi bukan patung biasa patung nya ini terbuat dari emas. Woooo.. ayo kita dengarkan sama-sama ya coba disimpan atau dimatikan dulu HP dan gadget nya kecuali yang nonton pake HP ya.. hehehe.. supaya kita lebih focus dan bisa mendengarkan Firman Tuhan dengan baik.
Cerita : Sadrakh, Mesakh dan Abednego
Pada suatu waktu Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang tingginya 27 meter dan lebarnya hampir 3 meter. Ia mendirikannya di dataran Dura di provinsi Babel.Kemudian raja mengundang semua raja wilayah, para gubernur, bupati, penasihat negara, bendahara, hakim, ahli hukum, dan semua kepala daerah untuk menghadiri upacara peresmian patung yang telah didirikannya itu. Setelah mereka semua datang dan berdiri di depan patung itu, berserulah ajudan raja dengan nyaring, "Saudara-saudara dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa! Dengarlah perintah raja ini: Jika trompet berbunyi, diikuti bunyi seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam, dan alat-alat musik lainnya, saudara-saudara harus sujud menyembah patung emas yang telah didirikan oleh Raja Nebukadnezar.Barangsiapa tidak mentaati perintah ini, akan langsung dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala."
Maka mendengar alat-alat musik itu dibunyikan, orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, sujud dan menyembah patung emas itu. Beberapa orang Babel memakai kesempatan itu untuk mencelakakan orang Yahudi. Mereka berkata kepada Raja Nebukadnezar, "Hiduplah Tuanku selama-lamanya! Tuanku sendiri telah mengeluarkan perintah bahwa segera setelah alat-alat musik dibunyikan, semua orang harus sujud dan menyembah patung emas itu, dan barangsiapa yang tidak mematuhi perintah itu akan dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Tetapi beberapa orang Yahudi yang telah Tuanku serahi pemerintahan provinsi Babel menganggap sepi perintah Tuanku itu. Mereka ialah Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Orang-orang itu tidak mau memuja ilah-ilah Tuanku dan tidak pula menyembah patung emas yang Tuanku dirikan."
Mendengar itu raja menjadi marah sekali, lalu memberi perintah supaya ketiga orang itu dibawa menghadap kepadanya. Raja bertanya kepada mereka, "Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Betulkah kamu tidak mau menyembah ilah-ilahku dan tidak mau pula sujud kepada patung emas yang telah kudirikan itu? Nah, sekarang, bersediakah kamu untuk sujud dan menyembah patung itu pada waktu musik berbunyi? Jika kamu tidak mau, kamu akan langsung dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang akan sanggup menyelamatkan kamu dari kuasaku?"
Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab, "Baginda yang mulia, kami tidak akan mencoba membela diri. Jika Allah yang kami sembah sanggup menyelamatkan kami dari perapian yang menyala-nyala itu dan dari kuasa Tuanku, pasti Ia melakukannya. Tetapi seandainya Ia tidak melakukannya juga, hendaknya Tuanku maklum bahwa kami tidak akan memuja dewa Tuanku dan tidak pula menyembah patung emas yang Tuanku dirikan itu."
Maka meluaplah amarah Raja Nebukadnezar terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego, sehingga wajahnya menjadi merah padam. Ia memerintahkan supaya perapian dibuat tujuh kali lebih panas daripada biasanya. Lalu ia menyuruh beberapa orang yang sangat kuat dari tentaranya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego, serta melemparkan mereka ke dalam perapian yang menyala itu. Segera ketiga orang itu pun diikat erat dalam keadaan berpakaian lengkap, yaitu dengan kemeja, jubah, topi dan pakaian lainnya, lalu dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala itu. Karena perintah raja itu begitu keras, maka perapian itu telah dipanaskan dengan luar biasa sehingga nyala api membakar mati orang-orang yang mengangkat Sadrakh, Mesakh dan Abednego ke dekat perapian. Demikianlah, ketiga orang yang terikat erat itu jatuh ke dalam perapian yang menyala-nyala itu. Tiba-tiba Raja Nebukadnezar sangat terkejut. Ia bangkit dengan cepat dan berseru kepada para pegawainya, "Bukankah kita tadi mengikat tiga orang dan melemparkan mereka ke dalam api itu?" Mereka menjawab, "Memang benar, Tuanku."
Sahut raja, "Tetapi mengapa kulihat empat orang berjalan-jalan di tengah-tengah api itu? Mereka tidak terikat dan sama sekali tidak apa-apa. Dan yang keempat itu rupanya seperti dewa." Lalu Nebukadnezar mendekati pintu perapian itu dan berseru, "Sadrakh, Mesakh dan Abednego, hamba-hamba Allah Yang Mahatinggi! Keluarlah dari perapian itu!" Maka keluarlah mereka. Semua wakil raja, para gubernur, bupati, dan pegawai-pegawai lainnya mengelilingi ketiga orang itu dan melihat bahwa mereka sama sekali tak disentuh oleh api. Rambut mereka tidak hangus, dan pakaian mereka tidak gosong, bahkan bau asap pun tidak ada pada mereka. Lalu berkatalah raja, "Pujilah Allah yang disembah Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Dia telah mengutus malaikat-Nya untuk menyelamatkan ketiga hamba-Nya yang percaya kepada-Nya. Mereka telah melanggar perintahku dan lebih suka mati daripada menyembah atau memuja dewa mana pun kecuali Allah mereka sendiri. Sebab itu aku memerintahkan bahwa setiap orang dari bangsa, suku bangsa atau bahasa mana pun, yang mengucapkan penghinaan terhadap Allah yang disembah Sadrakh, Mesakh dan Abednego, akan dipotong-potong dan rumahnya akan dirobohkan dan dijadikan timbunan puing. Sebab tidak ada dewa yang dapat melakukan apa yang telah dilakukan Allah itu."
Setelah itu raja menaikkan pangkat Sadrakh, Mesakh dan Abednego, sehingga mereka menjadi pejabat-pejabat tinggi di provinsi Babel.
Penutup
Masih kalah ya tinggi patung yang dibuat raja Nebukadnezar cuma 27 meter, masih kalah sama yang ada di Indonesia tingginya 45 meter. Ok tapi ga bahas soal ukuran patungnya ya kita hari ini tema kita adalah tentang kesetiaan salah satu buah roh adalah FAITHFULNESS.
Dari cerita hari ini kita mendengar tentang 3 orang teman ayo kita sebutkan sama-sama namanya : SADRAKH, MESAKH dan ABEDNEGO. Kesetiaan mereka diuji ketika mereka disuruh menyembah patung raja yang dibuat oleh raja Nebukadnezar, masih inget ga apa hukumannya? Yes bagi yang tidak mau menyembah akan dimasukkan ke dalam dapur api.
Siapa yang pernah lihat api? Semua pasti pernah, api lilin kalau birthday kan kita tiup lilin (sediakan lilin sambil dinyalakan) sebelum kita tiup pasti kita bisa merasakan panasnya api dari lilin kecil ini, nah bayangkan ini mereka akan dimasukkan ke dalam dapur api betapa besarnya apinya. Atau mungkin ada yang pernah masak di dapur rumahnya, api di kompor aja bisa buat ayam, telur, sosis yang kita taruh di atas pan dari mentah jadi matang, sekarang coba bayangkan api nya itu sebesar kamar kita apa yang bakalan terjadi? Pasti kalau normalnya pasti manusia itu akan mati. Mungkin ada yang pernah lihat berita tentang kebakaran sebuah rumah atau mungkin toko ketika terjadi kebakaran seandainya ada manusia atau orang di dalam tempat tersebur tentunya manusia itu pasti akan meninggal jika terjebak di dalam api. Nah, sekarang bayangkan SADRAKH, MESAKH, ABEDNEGO dimasukkan ke dalam dapur api yang sangat panas dan level panasnya itu dinaikkan sampai 7x lipat, bahkan yang ga dimasukkan penjaga-penjaga yang memasukkan aja mereka udah mati duluan waktu akan memasukkan ketiga teman itu.
Kalau tanpa perlindungan Tuhan tentunya SADRAKH, MESAKH, ABEDNEGO pasti juga sudah mati. Tapi yang sangat awesome adalah kesetiaan dari SADRAKH, MESAKH, ABEDNEGO mereka berani menerima hukuman asalkan tidak melanggar perintah Tuhan. Mereka sudah berjanji tidak akan menyembah hal lain selain Tuhan Allah Israel. Seperti super kebenaran kita hari ini yang mengajak kita sama-sama untuk I WILL DO WHAT I SAY AND PROMISE.
Bahkan ketika mereka diancam oleh raja Nebukadnezar mereka tetap melakukan apa yang sudah mereka katakan.
Siapa yang pernah membuat janji? Dari yang paling simple seperti janjian playdate, atau janji dengan parents kita tidak akan makan eskrim atau krupuk waktu kita lagi sakit, atau janji kepada kakak atau adik kita akan mengembalikan mainan yang sudah kita pinjam atau janji kepada diri kita sendiri mau mulai rajin berdoa dan baca Alkitab bukannya main games atau nonton youtube dan masih banyak lagi tentunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar