Tujuan : Anak-anak mengerti untuk tidak serakah, belajar untuk puas dengan apa yang telah dimiliki.
Super kebenaran : DON’T BE GREEDY, BE GRATEFUL
Ayat Hafalan : Lukas 12:15 (BIS)
Kemudian kepada semua orang yang ada di situ Yesus berkata, "Hati-hatilah dan waspadalah, jangan sampai kalian serakah. Sebab hidup manusia tidak tergantung dari kekayaannya, walaupun hartanya berlimpah-limpah."
Luke 12:15 (NLT)
Then he said, “Beware! Guard against every kind of greed. Life is not measured by how much you own.”
Ayat Penuntun : 1 Raja-raja 21 (1 Kings 21)
Games
Lomba banyak-banyakan. Mengambil barang dengan warna tertentu atau barang dengan awalan huruf tertentu.
Pembuka
Selamat pagi semua, hari ini kita di minggu terakhir tema VILLAIN bulan ini. Tokoh VILLAINkita hari ini adalah Thanos. Thanos merupakan penjahat di film Avengers: Infinity War, dia merupakan salah satu karakter yang paling menakutkan. Dalam cerita Marvel, terdapat infinity stones yang diketahui ada 6 macam, dimana tiap infinity stones ini memiliki kekuatannya masing-masing. Thanos berusaha mengumpulkan semua infinity stones tersebut menjadi miliknya, meski ia sudah memiliki beberapa, Ia merasa tidak puas, ia ingin memiliki semuanya.
Ok biar kita ga penasaran buat yang belum pernah nonton atau mungkin sudah pernah nonton tapi lupa ayo kita lihat sama-sama cuplikan VILLAIN kita hari ini.
Dalam cerita alkitab hari ini, ada seorang raja yang juga sudah kaya, ia memiliki banyak harta benda, tetapi ada hal yang masih diinginkannya, ia tidak puas dengan apa yang telah ia miliki. Yuk kita dengarkan ceritanya!
Cerita : Kebun anggur Nabot
Dekat istana Raja Ahab di Yizreel ada sebidang kebun anggur kepunyaan orang yang bernama Nabot. Suatu hari Ahab berkata kepada Nabot, "Berikanlah kebun anggurmu itu kepadaku, sebab kebun itu dekat dengan istanaku. Aku ingin menanam sayur-sayuran di situ. Kau akan mendapat kebun anggur yang lebih baik sebagai gantinya, atau kalau kau mau, aku akan membelinya dengan harga yang layak."
Nabot menjawab, "Kebun anggur ini pusaka nenek moyang saya. Demi Allah, saya tidak boleh memberikannya kepada Tuan!" Dengan hati yang kesal dan marah karena mendengar apa yang dikatakan Nabot kepadanya, Ahab pulang lalu berbaring di tempat tidurnya dengan memalingkan mukanya dan tak mau makan.
Izebel istrinya pergi kepadanya dan bertanya, "Mengapa engkau kesal? Mengapa tak mau makan?" Ahab menjawab, "Saya tidak senang dengan Nabot. Saya minta kepadanya supaya ia menjual kebun anggurnya kepada saya, atau saya menukarnya dengan kebun anggur yang lain, jika itulah yang dikehendakinya, tetapi ia tidak mau!" "Kau kan raja di Israel!" sahut Izebel. "Bangunlah sekarang dan makanlah. Senangkanlah hatimu, sebab saya akan memberikan kebun anggur Nabot itu kepadamu!"
Maka Izebel menulis surat atas nama Ahab dan membubuhi segel raja pada surat itu. Surat itu dikirimnya kepada pemimpin-pemimpin dan tokoh-tokoh masyarakat di Yizreel. Inilah isi surat itu, "Umumkanlah supaya rakyat berpuasa dan suruhlah mereka berkumpul! Dalam pertemuan itu berikanlah kepada Nabot tempat duduk yang terhormat. Suruhlah dua orang jahat duduk menghadapnya dan menuduh dia bahwa ia telah mengutuk Allah dan raja. Lalu bawalah dia ke luar kota, dan lemparilah dia dengan batu sampai mati!"
Perintah Izebel itu dilaksanakan oleh para pemimpin dan tokoh-tokoh masyarakat Yizreel.Mereka mengumumkan supaya rakyat berpuasa. Kemudian mereka menyuruh orang berkumpul dan Nabot diberi tempat yang terhormat. Dua penjahat duduk berhadapan dengan Nabot, dan di depan umum mereka menuduh dia bahwa ia telah mengutuki Allah dan raja. Karena itu ia dibawa ke luar kota lalu dilempari dengan batu sampai mati. Berita tentang pelaksanaan pembunuhan Nabot disampaikan kepada Izebel.
Segera setelah Izebel menerima berita itu berkatalah ia kepada Ahab, "Nabot sudah mati. Sekarang pergilah ambil kebun anggur itu yang tidak mau dijualnya kepadamu." Ahab segera pergi dan mengambil kebun anggur itu menjadi miliknya.
Lalu kata TUHAN kepada Elia, nabi dari Tisbe itu, "Ahab, raja Samaria itu sekarang ada di kebun anggur Nabot hendak mengambil kebun itu menjadi miliknya. Jadi, pergilah ke sana, dan sampaikan kepadanya bahwa Aku, TUHAN, berkata begini, 'Sudah membunuh, merampas lagi! Karena itu darahmu akan dijilat anjing di tempat anjing-anjing menjilat darah Nabot!'" Ketika Ahab melihat Elia, ia berkata, "Hai musuh, akhirnya kau mendapat aku!" "Benar," sahut Elia. "Karena Tuan dengan tekad melakukan yang jahat pada pemandangan TUHAN, maka inilah yang dikatakan TUHAN kepada Tuan, 'Aku akan mendatangkan bencana ke atasmu. Kau akan Kusingkirkan, dan setiap orang laki-laki dalam keluargamu, tua dan muda, akan Kulenyapkan. Keluargamu akan menjadi seperti keluarga Raja Yerobeam anak Nebat dan seperti keluarga Raja Baesa anak Ahia, karena engkau sudah menyebabkan orang Israel berbuat dosa sehingga membangkitkan kemarahan-Ku.' Dan mengenai Izebel, TUHAN berkata bahwa badannya akan dimakan anjing di dalam kota Yizreel. Siapa saja dari anggota keluargamu yang mati di kota akan dimakan anjing, dan yang mati di luar kota akan dimakan burung." Tidak pernah ada orang yang dengan tekad melakukan yang jahat pada pemandangan TUHAN seperti yang dilakukan oleh Ahab. Semua kejahatan itu dilakukannya atas dorongan Izebel, istrinya. Ahab melakukan dosa-dosa yang sangat hina: ia menyembah berhala seperti yang dilakukan orang Amori, yaitu orang-orang yang telah diusir TUHAN keluar dari negeri Kanaan pada waktu orang Israel memasuki negeri itu.
Setelah Elia selesai berbicara, Ahab menyobek pakaiannya dan memakai kain karung sebagai tanda penyesalan, lalu berpuasa. Pada waktu tidur pun ia memakai kain karung, dan kalau berjalan, mukanya murung terus. TUHAN berkata kepada Nabi Elia, "Sudahkah kaulihat bagaimana Ahab merendahkan diri di hadapan-Ku? Karena itu, Aku tidak akan mendatangkan bencana selama ia masih hidup. Pada masa anaknya barulah Aku mendatangkan bencana itu ke atas keluarganya."
Penutup
Dalam cerita firman Tuhan hari ini, Ahab adalah seorang raja, yang tentunya ia memiliki harta benda yang luar biasa banyak, tetapi ia tetap merasa tidak puas dengan apa yang ia miliki, ia masih menginginkan kebun anggur milik Nabot. Bahkan diceritakan, ia tidak mau makan, hanya memikirkan kebun anggur Nabot saja. Mungkin masalah sebenarnya dari Ahab bukanlah kebun anggurnya. Saat Nabot menolak permintaan Ahab, maka dia merasa tidak terima, harga dirinya terluka. Ia mungkin merasa kalah. Semakin ditolak, semakin ia menginginkan hal tersebut.
Sebagai orang berdosa, kita selalu punya sifat yang sama seperti Ahab. Selalu merasa tidak puas dengan apa yang sudah dimiliki, berusaha mengungguli orang lain. Ketika sikap serakah ini dipelihara, maka itu akan membuat kita mudah jatuh dalam dosa. Sikap ini akan membuat kita mudah iri, gampang mengeluh, selalu berpikir negatif akan orang lain.
Contohnya :
Ketika kita melihat teman kita selalu mendapat nilai baik, maka kita berusaha mengalahkannya , dengan menghalalkan segala cara entah dengan menyontek atau hal buruk lainnya.
Ketika teman mentraktir membelikan kita makanan, kita langsung sengaja memilih dalam jumlah banyak atau memilih yang paling mahal, karena “aji mumpung karena dibayarin”.
Kita sudah memiliki laptop, tetapi ketika melihat laptop yang dimiliki teman kita lebih bagus atau lebih mahal, kita mengeluh kepada orangtua untuk mengganti laptop kita dengan yang baru.
Hari ini kita mau belajar untuk bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki. Tuhan Yesus sudah sedemikian baik dalam hidup kita, memberi apa yang kita butuhkan.
Jadi,
Selama satu bulan ini , minggu demi minggu kita mengenal sifat dasar manusia :
· Dari Herodes, tentang kesombongan.
· Dari Yudas Iskariot, tentang kemunafikan.
· Dari Lot, tentang keegoisan.
· Dari Kain, tentang kemarahan.
· Dan dari cerita Ahab hari ini, tentang keserakahan.
Semua sifat ini wajar untuk kita miliki sebagai orang berdosa, tapi ini yang perlu kita tahu dan ingat kalau seandainya kita ga ingat hal-hal yang lain, bahwa Tuhan sudah menebus dosa-dosa kita semua, dan Tuhan juga bisa menolong kita untuk lepas dari sifat-sifat di atas. Kita bisa berdoa setiap hari kepada Tuhan untuk terus memulihkan hati kita. Dan ini bisa kita mulai dengan mengucap syukur setiap hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar