Selasa, 10 Oktober 2023

Minggu ke – 4 VENOM AND CAIN

Tujuan                          : Anak-anak mengerti bahwa marah itu boleh tapi yang lebih penting adalah menguasai diri ketika mereka marah.

Super kebenaran       : IT’S OKAY TO BE ANGRY, BUT DO NOT SIN

Ayat Hafalan               : Efesus 4:26 (BIS)

Kalau kalian marah, janganlah membiarkan kemarahan itu menyebabkan kalian berdosa. Janganlah marah sepanjang hari.

Ephesian 4:26 (NLT)

And “Don’t sin by letting anger control you.” Don’t let the sun go down while you are still angry.

Ayat Penuntun           : Kejadian 4:1-16 (Genesis 4:1-16)

 

Games

Seven boom

Anak-anak berhitung, setiap ada angka 7 dan kelipatannya seperti 14, 21, 28, dst anak-anak mengucapkan "boom". Lakukan berulang dan semakin cepat, yang salah dia yang kalah.

 

Pembuka

Halo semuanya, tokoh villain kita hari ini masih berhubungan dengan Spiderman. Kalau beberapa minggu lalu kita membahas tentang Green Goblin, Villain hari ini adalah VENOM yang merupakan musuh bebuyutan Spiderman. 

Asal mula Venom bermula dari ada simbiote (inang) yang terikat pada Eddie Brock. Eddie ini adalah seorang reporter yang frustrasi dan memiliki dendam terhadap Spider-Man karena telah membuatnya kehilangan pekerjaan. Singkat cerita, mereka kemudian menjadi Venom dan karena keduanya membenci Spider-Man, mereka berusaha untuk menghancurkan setiap aspek hidupnya. Simbiote Venom ini rentan terhadap emosi negatif dari inangnya, terutama amarah dan kebencian. Ketika ia dipenuhi amarah, ia tidak bisa menguasai dirinya, sehingga merusak hal-hal di sekitarnya.

 

Ok yuk kita lihat dulu siapakan VENOM itu?

 

Pernahkah kalian marah? Setiap kita pasti pernah marah (ceritakan kejadian ketika kita marah). Bahkan Tuhan pun pernah marah. Berarti kita boleh marahkah? Alkitab menjelaskan beberapa hal tentang kemarahan. Yuk kita dengarkan ceritanya!

 

Cerita : Kain dan Habel

Kemudian Adam bersetubuh dengan Hawa, istrinya, dan hamillah wanita itu. Ia melahirkan seorang anak laki-laki dan berkata, "Dengan pertolongan TUHAN aku telah mendapat seorang anak laki-laki." Maka dinamakannya anak itu Kain. Lalu Hawa melahirkan seorang anak laki-laki lagi, namanya Habel. Habel menjadi gembala domba, tetapi Kain menjadi petani. Beberapa waktu kemudian Kain mengambil sebagian dari panenannya lalu mempersembahkannya kepada TUHAN.

Lalu Habel mengambil anak domba yang sulung dari salah seekor dombanya, menyembelihnya, lalu mempersembahkan bagian yang paling baik kepada TUHAN. TUHAN senang kepada Habel dan persembahannya, tetapi menolak Kain dan persembahannya. Kain menjadi marah sekali, dan mukanya geram. Maka berkatalah TUHAN kepada Kain, "Mengapa engkau marah? Mengapa mukamu geram? Jika engkau berbuat baik, pasti engkau tersenyum; tetapi jika engkau berbuat jahat, maka dosa menunggu untuk masuk ke dalam hatimu. Dosa hendak menguasai dirimu, tetapi engkau harus mengalahkannya."

Lalu kata Kain kepada Habel, adiknya, "Mari kita pergi ke ladang." Ketika mereka sampai di situ, Kain menyerang dan membunuh Habel adiknya. TUHAN bertanya kepada Kain, "Di mana Habel, adikmu?" Kain menjawab, "Saya tak tahu. Haruskah saya menjaga adik saya?"Lalu TUHAN berkata, "Mengapa engkau melakukan hal yang mengerikan itu? Darah adikmu berseru kepada-Ku dari tanah, seperti suara yang berteriak minta pembalasan. Engkau terkutuk sehingga tak bisa lagi mengusahakan tanah. Tanah itu telah menyerap darah adikmu, seolah-olah dibukanya mulutnya untuk menerima darah adikmu itu ketika engkau membunuhnya. Jika engkau bercocok tanam, tanah tidak akan menghasilkan apa-apa; engkau akan menjadi pengembara yang tidak punya tempat tinggal di bumi."

Maka kata Kain kepada TUHAN, "Hukuman itu terlalu berat, saya tak dapat menanggungnya. Engkau mengusir saya dari tanah ini, jauh dari kehadiran-Mu. Saya akan menjadi pengembara yang tidak punya tempat tinggal di bumi, dan saya akan dibunuh oleh siapa saja yang menemukan saya."

Tetapi TUHAN berkata, "Tidak. Kalau engkau dibunuh, maka sebagai pembalasan, tujuh orang termasuk pembunuhmu itu akan dibunuh juga." Kemudian TUHAN menaruh tanda pada Kain supaya siapa saja yang bertemu dengan dia jangan membunuhnya. Lalu pergilah Kain dari hadapan TUHAN dan tinggal di tanah yang bernama "Pengembaraan" di sebelah timur Eden.

 

Penutup

Venom tidak dapat menguasai dirinya ketika ia marah, ia merusak hal-hal di sekitarnya. Kain juga tidak dapat menguasai dirinya ketika ia marah terhadap Habel, ia melakukan dosa dengan membunuh Habel. Apa yang Alkitab katakan tentang marah? We should be slow to anger (Yakobus 1:19). Anger itself is not a sin. Tetapi jika kita tidak mampu menguasai diri kita, maka kita akan sangat mudah jatuh ke dalam dosa.

(Ajak anak-anak untuk memikirkan kejadian yang membuat mereka marah). Tanyakan kepada mereka : Apa yang biasanya mereka lakukan ketika marah? 

Diam saja, berteriak-teriak dengan keras atau berkata-kata tidak baik sehingga menyinggung orang lain atau mungkin hingga membanting barang?

Berapa lama mereka biasanya marah? 

Hanya beberapa saat itu saja, beberapa jam, atau sampai berhari-hari?

Kejadian apa yang biasanya membuat mereka marah ?

Ketika ditegur oleh orangtua? Ketika dilarang melakukan hal yang menurut kita menyenangkan? Ketika permintaan kita tidak dituruti?

 

Ketika kita merasa marah, kita harus ingat bahwa orangtua menegur dengan kasih, setiap orangtua tidak akan membiarkan anak-anaknya mengalami kejadian yang buruk. Jika di dunia ini seorang bapak bisa marah kepada anaknya karena dia mencintai anaknya, betapa lebihnya Bapa kita di surga. Yesus Maha kasih, tetapi Dia marah. Ia marah atas dosa-dosa kita. Marah bukan berarti seseorang tidak mengasihi.

Karena, kadang ketika seseorang marah, berarti dia peduli dengan kita. Dia tidak ingin kita mengalami hal yang buruk. Bawalah gunting atau palu atau pisau. Siapa yang boleh memakai alat-alat ini ketika kita masih bayi atau TK? Tentunya ga boleh bahkan kalau secara tidak sengaja kita memegang alat-alat ini mungkin parents kita bisa marah karena apa mereka tidak mau kita sampai terluka atau sesuatu yang buruk terjadi kepada kita.

Begitu juga dengan Tuhan, karena Dia begitu mengasihi kita terkadang Tuhan juga bisa marah tapi bukan untuk mencelakakan kita tapi justru karena supaya kita tidak mengalami hal yang buruk.

 

Firman Tuhan hari ini mengajarkan kepada kita untuk boleh marah tetapi terlebih lagi penting untuk menguasai diri ketika marah :

Dalam Efesus 4:26 (BIS) “Kalau kalian marah, janganlah membiarkan kemarahan itu menyebabkan kalian berdosa. Janganlah marah sepanjang hari.”

Dan juga, Yakobus 1:19 (BIS) “Setiap orang harus cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berbicara dan lambat untuk marah.”

“Cepat mendengar tetapi lambat berkata-kata” artinya ketika kita ditegur, dengarkan hingga selesai, tidak perlu membantah.

“Lambat untuk marah” artinya selalu tanamkan dalam pikiran kita ketika seseorang menegur atau memarahi kita itu artinya mereka peduli, mereka sayang kepada kita.

 

IT’S OKAY TO BE ANGRY , BUT DO NOT SIN










Tidak ada komentar:

Posting Komentar