Tujuan : Anak-anak belajar untuk mau mengampuni orang lain yang berbuat salah atau jahat kepada mereka seperti Tuhan sudah mau mengampuni mereka.
Super kebenaran : FORGIVE AND FORGET NOT REVENGE AND REGRET
Ayat Hafalan : Kolose 3:13 (BIS)
Kalian harus sabar satu sama lain, dan saling mengampuni kalau ada yang menaruh dendam terhadap yang lain. Tuhan dengan senang hati mengampuni kalian, jadi kalian pun harus mau mengampuni satu sama lain.
Colossians 3:13 (NLT)
Make allowance for each other’s faults, and forgive anyone who offends you. Remember, the Lord forgave you, so you must forgive others.
Ayat Penuntun : Kejadian 27; 28:1-5& 33 (Genesis 27; 28:1-5& 33)
Games
Main Hullahoop sambil melempar balon.
Pembuka
Siapa yang pernah waktu bermain atau mungkin lagi bertengkar lalu dipukul ya sama temen atau kakak atau adik kita? Nah, giliran kita mau bales pukul ya kan jengkel pasti kalau dipukul eh ternyata ada teacher atau our parents yang dating dan melarang kita bahkan kita dimarahin. Hmmm gimana nih pasti jengkel banget kan kita ga bisa REVENGE atau bales perbuatan temen kita atau kakak adik kita tadi.
Atau mungkin kita ga dipukul tapi mainan kita atau mungkin makanan minuman kita direbut sama temen atau kakak adik kita. Kira-kira apa yang bakalan kita lakukan? Tentunya kita mau bales ya ga sih? Atau justru kita biarkan saja tapi kita pendam sambil kita nunggu when is the right time to revenge?
Ternyata di dalam Alkitab juga ada cerita tentang kakak adik yang berebut dan kakaknya kalah lalu kakaknya ini merencanakan untuk membalas adiknya. Ok so kita mau dengarkan sama-sama cerita Firman Tuhan hari ini.
Cerita : Esau dan Yakub
Ceritakan sedikit juga tentang Esau dan Yakub yang adalah anak kembar, tapi mereka sangat berbeda. Esau kulitnya merah dan berbulu, suka berburu dan anak kesayangan Ishak, bapaknya. Yakub kulitnya bersih, lebih suka memasak di rumah dan anak kesayangan Ribka, ibunya.
Pada suatu hari, ketika Ishak sudah tua dan buta pula, dipanggilnya Esau, anaknya yang sulung, lalu berkata kepadanya, "Anakku!" "Ya, Ayah," jawab Esau. Ishak berkata, "Engkau tahu bahwa saya sudah tua dan mungkin tidak akan hidup lama lagi. Jadi ambillah busur dan panah-panahmu, pergilah memburu seekor binatang di padang. Masaklah yang enak seperti yang saya sukai, lalu bawalah kepada saya. Setelah saya memakannya, akan saya berikan berkat saya kepadamu sebelum saya mati."
Percakapan Ishak dengan Esau itu didengar oleh Ribka. Maka setelah Esau berangkat untuk berburu, berkatalah Ribka kepada Yakub, "Baru saja saya dengar ayahmu mengatakan kepada Esau begini, 'Burulah seekor binatang dan masaklah yang enak untukku. Setelah aku memakannya, akan kuberikan berkatku kepadamu di hadapan TUHAN, sebelum aku mati.'Nah, anakku," kata Ribka lagi, "dengarkanlah dan lakukanlah apa yang saya katakan ini. Pergilah ke tempat domba kita, dan pilihlah dua anak kambing yang gemuk-gemuk, supaya saya masak menjadi makanan kesukaan ayahmu. Kemudian bawalah kepadanya supaya dimakannya, dan setelah itu ia akan memberikan berkatnya kepadamu sebelum ia meninggal."
Tetapi Yakub berkata kepada ibunya, "Ibu, bukankah badan Esau berbulu, sedangkan badan saya tidak? Jangan-jangan ayah meraba badan saya dan mengetahui bahwa saya menipunya; nanti ia bukannya memberikan berkat, malahan mengutuki saya." Ibunya menjawab, "Jangan khawatir, Nak. Biar saya yang menanggung segala kutuknya. Lakukanlah saja apa yang saya katakan, pergilah mengambil kambing-kambing itu."
Maka pergilah Yakub mengambil kambing-kambing itu dan membawanya kepada ibunya, lalu Ribka memasak makanan kesukaan Ishak. Kemudian Ribka mengambil pakaian Esau yang paling bagus, yang disimpannya di rumah, lalu dikenakannya pada Yakub. Ia membalutkan juga kulit anak kambing pada lengan dan leher Yakub yang tidak berbulu itu. Lalu diberikannya kepada Yakub masakan yang enak itu dengan roti yang telah dibuatnya.
Setelah itu pergilah Yakub kepada ayahnya dan berkata, "Ayah!" "Ya," jawab Ishak, "siapa engkau, Esau atau Yakub?" Jawab Yakub, "Esau, anak ayah yang sulung; pesan ayah sudah saya lakukan. Duduklah dan makanlah daging buruan yang saya bawakan ini, supaya ayah dapat memberkati saya."
Ishak berkata, "Cepat sekali engkau mendapatnya, Nak." Jawab Yakub, "Karena TUHAN Allah yang disembah ayah telah menolong saya." Lalu kata Ishak kepada Yakub, "Marilah dekat-dekat supaya saya dapat merabamu. Benarkah engkau Esau?" Yakub mendekati ayahnya, dan ayahnya itu merabanya serta berkata, "Suaramu seperti suara Yakub, tetapi lenganmu seperti lengan Esau." Ishak tidak mengenali Yakub karena lengannya berbulu seperti lengan Esau. Tetapi pada saat Yakub hendak diberkatinya, ia masih bertanya sekali lagi, "Benarkah engkau Esau?" "Benar," jawab Yakub.
Lalu berkatalah Ishak, "Berilah saya daging itu. Setelah saya makan akan saya berikan berkat saya kepadamu." Yakub memberikan daging itu kepadanya dan juga sedikit anggur untuk diminum. Lalu berkatalah ayahnya kepadanya, "Marilah lebih dekat lagi, Nak, dan ciumlah saya."
Ketika Yakub mendekat untuk mengecupnya, Ishak mencium bau pakaian Esau, lalu diberkatinya dia. Kata Ishak, "Bau sedap anak saya seperti bau padang yang telah diberkati TUHAN. Semoga Allah memberikan kepadamu embun dari langit, dan membuat ladang-ladangmu subur! Semoga Dia memberikan kepadamu gandum dan anggur berlimpah-limpah!Semoga bangsa-bangsa menjadi hambamu, dan suku-suku bangsa takluk kepadamu. Semoga engkau menguasai semua sanak saudaramu, dan keturunan ibumu sujud di hadapanmu. Semoga terkutuklah semua orang yang mengutuk engkau dan diberkatilah semua orang yang memberkati engkau."
Segera sesudah Ishak memberikan berkatnya dan Yakub pergi, Esau, abangnya, pulang dari berburu. Dia juga memasak makanan yang enak lalu membawanya kepada ayahnya, katanya, "Duduklah, Ayah, dan makanlah daging yang saya bawa untuk Ayah, supaya Ayah dapat memberkati saya." "Siapa engkau?" tanya Ishak. "Esau anak Ayah yang sulung," jawabnya.
Ishak mulai gemetar seluruh tubuhnya, dan dia bertanya, "Jika begitu, siapa yang telah memburu binatang dan membawanya kepada saya tadi? Saya telah memakannya sebelum engkau tiba. Lalu saya telah berikan berkat saya yang terakhir kepadanya, dan kini berkat itu menjadi miliknya selama-lamanya." Setelah Esau mendengar itu, dia menangis dengan nyaring dan penuh kepedihan, lalu katanya, "Berkatilah saya juga, Ayah!"
Ishak berkata, "Adikmu telah datang kemari dan menipu saya. Dia telah mengambil berkat yang sebetulnya akan saya berikan kepadamu." Esau berkata, "Inilah kedua kalinya dia menipu saya. Pantas namanya Yakub. Dia telah mengambil hak saya sebagai anak sulung, dan sekarang ia mengambil pula berkat yang untuk saya. Apakah Ayah tidak mempunyai berkat lain bagi saya?"
Ishak menjawab, "Saya telah menjadikan dia tuanmu, dan semua sanak saudaranya saya jadikan hambanya. Saya telah memberikan kepadanya gandum dan anggur. Sekarang tidak ada apa-apa lagi yang dapat saya lakukan untukmu, Nak!" Esau tidak mau berhenti memohon kepada ayahnya, "Apakah Ayah hanya mempunyai satu berkat saja? Berkatilah saya juga, Ayah!" Lalu mulailah dia menangis lagi. Kemudian Ishak berkata kepadanya, "Tidak akan ada embun dari langit bagimu, tidak akan ada ladang yang subur untukmu. Engkau akan hidup dari pedangmu, namun menjadi hamba adikmu, tetapi bila engkau memberontak, engkau akan lepas dari kuasanya."
Maka Esau membenci Yakub karena ayahnya telah memberikan berkatnya kepada adiknya itu. Pikirnya, "Tidak lama lagi ayah meninggal dan sehabis kita berkabung, Yakub akan saya bunuh!" Ketika Ribka mendengar tentang rencana Esau itu, ia menyuruh memanggil Yakub dan berkata, "Dengarkan, abangmu Esau bermaksud membalas dendam dan membunuh engkau. Nah, lakukanlah apa yang saya katakan ini. Pergilah dengan segera kepada abang saya Laban di Haran, dan tinggallah bersama dia untuk beberapa waktu lamanya, sampai kemarahan abangmu reda dan ia melupakan apa yang telah engkau lakukan terhadapnya. Kemudian saya akan menyuruh orang membawamu pulang kemari. Tidak mau saya kehilangan kedua anak saya pada hari yang sama."
Maka berkatalah Ribka kepada Ishak, "Saya jemu dan bosan melihat istri-istri Esau dari suku bangsa asing itu. Jika Yakub juga kawin dengan gadis Het, lebih baik saya mati saja."
Kemudian Ishak memanggil Yakub, lalu memberkati dia serta berkata, "Janganlah engkau kawin dengan gadis Kanaan. Pergilah ke Mesopotamia, kepada keluarga Betuel, kakekmu, dan kawinlah dengan salah seorang anak pamanmu Laban. Semoga Allah Yang Mahakuasa memberkati perkawinanmu dan memberikan kepadamu anak cucu yang banyak, sehingga engkau menjadi leluhur banyak bangsa! Semoga TUHAN memberkati engkau dan keturunanmu sebagaimana telah diberkatinya Abraham, dan semoga engkau memiliki tanah yang kaudiami ini, yang telah diberikan Allah kepada Abraham!" Demikianlah Ishak melepas Yakub pergi ke Mesopotamia, kepada Laban, anak Betuel orang Aram itu. Laban adalah abang Ribka ibu Yakub dan Esau.
Setelah Yakub melarikan di ke rumah pamannya, Laban, tiba saatnya Yakub harus kembali ke tanah kelahirannya. Tapi Yakub masih takut dengan kemarahan Esau kakaknya yang ingin membunuh Yakub pada saat dia menipu Ishak untuk merebut berkat Esau dari Ishak.
Yakub melihat Esau datang dengan empat ratus orangnya. Karena itu dibaginya anak-anaknya di antara Lea, Rahel dan kedua selirnya. Ia menempatkan kedua selirnya bersama anak-anak mereka di depan, kemudian Lea bersama anak-anaknya, lalu Rahel dan Yusuf di belakang sekali. Yakub berjalan di depan mereka semua, dan sambil mendekati abangnya, ia sujud sampai tujuh kali. Tetapi Esau berlari mendapatkan Yakub, lalu memeluknya dan menciumnya. Dan kedua orang itu bertangis-tangisan.
Ketika Esau melihat semua wanita dan anak-anak itu, ia bertanya, "Siapa mereka yang ada bersamamu ini?" "Mereka anak-anak saya," jawab Yakub, "Allah telah mengaruniakan anak-anak itu kepada saya." Setelah itu para selir maju dengan anak-anak mereka, lalu sujud.Kemudian datanglah Lea beserta anak-anaknya, dan yang terakhir Yusuf dan Rahel mendekat lalu mereka semua sujud.
Esau bertanya, "Apa maksudmu dengan rombongan-rombongan yang saya jumpai tadi?" Yakub menjawab, "Untuk menyenangkan hati Abang." Tetapi Esau berkata, "Sudah cukup harta saya, tak perlu kau memberi hadiah kepada saya." Kata Yakub, "Jangan! Jika saya telah menyenangkan hati Abang, terimalah persembahan saya ini. Bagiku, melihat wajah Abang sama dengan melihat wajah Allah, karena Abang begitu ramah kepada saya. Saya mohon, terimalah persembahan yang telah saya bawa ini. Allah telah baik hati kepada saya dan memberikan segala sesuatu yang saya perlukan." Yakub terus mendesak sampai akhirnya Esau menerima pemberiannya itu.
Lalu Esau berkata, "Marilah kita bersiap-siap untuk berangkat, saya akan berjalan mendahuluimu." Yakub menjawab, "Abang tahu bahwa anak-anak ini lemah, dan saya harus hati-hati dengan semua ternak yang sedang menyusui. Jika digiring cepat-cepat, walaupun hanya satu hari saja, maka seluruh kawanan binatang itu akan mati. Berjalanlah lebih dahulu, saya ikut dengan perlahan-lahan. Saya akan berjalan secepat mungkin dengan ternak dan anak-anakku ini sampai dapat menyusul Abang di Edom."
Kata Esau, "Kalau begitu, baiklah saya tinggalkan padamu beberapa anak buah saya." Tetapi Yakub menjawab, "Tak usahlah bersusah-susah, saya hanya ingin menyenangkan hati Abang." Demikianlah pada hari itu Esau berangkat kembali ke Edom. Tetapi Yakub pergi ke Sukot, lalu mendirikan rumah bagi dirinya dan tempat berteduh bagi ternaknya. Itulah sebabnya tempat itu dinamakan Sukot.
Dalam perjalanan dari Mesopotamia, sampailah Yakub dengan selamat di kota Sikhem di negeri Kanaan, lalu memasang kemahnya di sebuah padang dekat kota. Padang tempat perkemahannya itu dibelinya dari orang keturunan Hemor, ayah Sikhem, dengan harga seratus uang perak. Kemudian ia mendirikan mezbah di situ dan menamakannya "El, Allah Israel".
Penutup
Wow, panjang sekali ya ceritanya. The story start dari ketika Yakub menipu Ishak dan membuat Esau kehilangan berkatnya dan tentuny Esau sangat marah. Bayangkan aja seperti ini kalian suka makan pizza lalu just one left dan mommy kalian simpankan memang buat kalian karena adik atau kakakmu udah makan terlebih dahulu, tapi ketika your mom ga lihat kakak atau adik kalian ini habiskan pizza yang udah disimpankan khusus buat kalian, jengkel ga sih. Jengkel banget padahal it’s only a pizza. Bayangkan perasaan Esau waktu dia tau berkat special yang Ishak siapkan untuk dia direbut oleh Yakub.
Esau sangat marah bahkan sampai dia mau membunuh Yakub, serem banget kan. Dia begitu benci dan dendam sampai akhirnya Yakub harus melarikan diri.
Long story short Yakub harus kembali ke tempat asalnya yang artinya dia bakalan ketemu sama Esau, Yakub membayangkan pasti dendam Esau udah sangat besar dan tidak akan bisa memaafkan Yakub. Ternyata Esau memaafkan Yakub yang tentunya itu pasti tidak gampang buat Esau tapi dia berusaha dan tentunya dengan pertolongan Tuhan Esau berhasil memaafkan Yakub dan tidak mau membalas dendam kepada Yakub.
Ini yang Esau lakukan FORGIVE AND FORGET NOT REVENGE AND REGRET.
Esau memaafkan dan melupakan bukannya membalas dendam kepada Yakub dan pasti ketika dia berhasil balas dendam dia pasti akan menyesalinya.
Sama ketika seadainya kita berebut entah mainan atau makanan dan ketika kita kalah lalu kita berusaha membalas dendam mungkin di lain waktu atau lain hari kita membalas kakak atau adik kita dengan memukul lebih keras atau melakukan tindakan buruk lain, awalnya kita pasti happy kapok lu udah gue bales emang enak apa kalah. Tapi ketika parents kita lihat kita pasti dimarahin atau ketika kita mau bermain lagi dengan kakak atau adik kita mereka mungkin juga akan jadi takut dan mereka juga akan marah kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar