Tujuan : Anak-anak mengerti ketika mereka mengakui dosa mereka dan mau berubah (bertobat) maka Tuhan akan membuang dan melupakan dosa mereka.
Super kebenaran : GOD THROWS AWAY OUR SINS
Ayat Hafalan : Mikha 7:19b (BIS)
Dosa-dosa kami akan Kaupijak-pijak dan Kaulemparkan ke dasar laut!
Micah 7:19b (NLT)
You will trample our sins under your feet and throw them into the depths of the ocean!
Ayat Penuntun : Lukas 15:11-32 (Luke 15:11-32)
Games
Sediakan balon sekitar 12 balon. Masing-masing tim harus banyak-banyakan meletuskan balon dengan menggunakan kaki.
Pembuka
Siapa di sini yang pernah lempar-lempar barang? Throw away something? Kapan biasanya? Biasanya waktu kita marah atau jengkel, tapi itu bukan sesuatu yang baik dan ga boleh dilakukan. Bukan hanya ga baik tapi juga ga sopan ketika kita melempar-lempar barang, dalam situasi apapun. Waktu kita bercanda sekalipun juga ga baik untuk melempar-lempar barang. Tapi tau ga kalian kalau ada juga kegiatan lempar melempar yang baik contohnya basket (jika ada bisa bisa disediakan bola basket) kan juga lempar-melempar, tapi memang beda karena cara bermainnya seperti itu dan sekalipun lempar-melempar juga ga lempar sembarang tapi ada caranya. Kalau main basket lempar sembarangan pasti ga akan menang, karena ga pakai strategi atau cara yang benar.
Ada satu lagi mungkin pernah tau ini (siapkan gambar lempar lembing) ini juga kegiatan lempar-melempar yang sehat, namanya adalah .. mungkin ada yang bisa menebak? Yes Namanya adalah lempar lembing.
Nah, yang paling seru adalah ini ternyata Tuhan juga suka lempar-melempar, bukan basket atau lempar lembing tapi apa yang Tuhan lempar? Ok sebelum kita dapat jawaban nya ayo kita dengarkan dulu cerita Firman Tuhan kita hari ini.
Cerita : THE PRODIGAL SON
Yesus berkata lagi, "Adalah seorang bapak yang mempunyai dua anak laki-laki. Yang bungsu berkata kepadanya, 'Ayah, berilah kepadaku sekarang ini bagianku dari kekayaan kita.' Maka ayahnya membagi kekayaannya itu antara kedua anaknya. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual bagian warisannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan uangnya dengan hidup berfoya-foya.
Ketika uangnya sudah habis semua, terjadilah di negeri itu suatu kelaparan yang besar, sehingga ia mulai melarat. Lalu ia pergi bekerja pada seorang penduduk di situ, yang menyuruh dia ke ladang menjaga babinya. Ia begitu lapar sehingga ingin mengisi perutnya dengan makanan babi-babi itu. Walaupun ia begitu lapar, tidak seorang pun memberi makanan kepadanya.
Akhirnya ia sadar dan berkata, 'Orang-orang yang bekerja pada ayahku berlimpah-limpah makanannya, dan aku di sini hampir mati kelaparan! Aku akan berangkat dan pergi kepada ayahku, dan berkata kepadanya: Ayah, aku sudah berdosa terhadap Allah dan terhadap Ayah.Tidak layak lagi aku disebut anak Ayah. Anggaplah aku seorang pekerja Ayah.'
Maka berangkatlah ia pulang kepada ayahnya. Masih jauh dari rumah, ia sudah dilihat oleh ayahnya. Dengan sangat terharu ayahnya lari menemuinya, lalu memeluk dan menciumnya.'Ayah,' kata anak itu, 'aku sudah berdosa terhadap Allah dan terhadap Ayah. Tidak layak lagi aku disebut anak Ayah.' Tetapi ayahnya memanggil pelayan-pelayannya dan berkata, 'Cepat! Ambillah pakaian yang paling bagus, dan pakaikanlah kepadanya. Kenakanlah cincin pada jarinya, dan sepatu pada kakinya. Sesudah itu ambillah anak sapi yang gemuk dan sembelihlah. Kita akan makan dan bersukaria. Sebab anakku ini sudah mati, sekarang hidup lagi; ia sudah hilang, sekarang ditemukan kembali.' Lalu mulailah mereka berpesta.
Sementara itu, anak yang sulung ada di ladang. Ketika ia pulang dan sampai di dekat rumah, ia mendengar suara musik dan tari-tarian. Ia memanggil salah seorang dari pelayan-pelayannya, lalu bertanya, 'Ada apa ini di rumah?' Pelayan itu menjawab, 'Adik Tuan kembali! Dan ayah Tuan sudah menyuruh menyembelih anak sapi yang gemuk, sebab ia sudah mendapat kembali anaknya dalam keadaan selamat!'
Anak yang sulung itu marah sekali sehingga ia tidak mau masuk ke rumah. Lalu ayahnya keluar dan membujuk dia masuk. Tetapi ia berkata, 'Bertahun-tahun lamanya aku bekerja mati-matian untuk Ayah. Tidak pernah aku membantah perintah Ayah. Dan apakah yang Ayah berikan kepadaku? Seekor kambing pun belum pernah Ayah berikan untuk aku berpesta dengan kawan-kawanku! Anak Ayah itu sudah menghabiskan kekayaan Ayah dengan perempuan pelacur, tetapi begitu ia kembali, Ayah menyembelih anak sapi yang gemuk untuk dia!' 'Anakku,' jawab ayahnya, 'engkau selalu ada di sini dengan aku. Semua yang kumiliki adalah milikmu juga. Tetapi kita harus berpesta dan bergembira, sebab adikmu itu sudah mati, tetapi sekarang hidup lagi; ia sudah hilang, tetapi sekarang telah ditemukan kembali.'"
Penutup
Jawabannya adalah apa yang Tuhan suka lemparkan? Itu adalah DOSA atau KESALAHAN kita Tuhan lemparkan jauh. Seperti ayat hafalan kita hari ini di Mikha 7:19b (BIS)
Dosa-dosa kami akan Kaupijak-pijak dan Kaulemparkan ke dasar laut!
Atau Micah 7:19b (NLT)
You will trample our sins under your feet and throw them into the depths of the ocean!
Yang Tuhan lemparkan bukan barang atau hal lain tapi adalah DOSA atau KESALAHAN kita.
GOD THROWS AWAY OUR SINS.
Siapa yang pernah ke kolam renang yang sangat dalam mungkin lebih dari 3 meter? Kalau kita berdiri di pinggir kolam lalu kita lihat ke dalam air nya pasti semakin dalam semakin gelap dan susah untuk kita lihat dasarnya ketika kita lemparkan sesuatu seperti koin (sediakan uang koin) pasti akan susah untuk mencarinya kecuali kita menggunakan kacamata renang (sediakan juga bahkan akan lebih seru kalau dipakai kacamatanya).
Bayangkan ketika Tuhan melempar dosa kita bukan hanya dilempar di kolam yanga dalam 3 meter atau lebih tapi Tuhan melemparkannya jauh ke dalam lautan. Yang pasti lebih gelap dan lebih susah untuk dicari dan dilihat bahkan bisa dikatakan kalau sampai ada sesuatu yang jatuh di laut pasti hilang. Jadi seperti itulah gambaran GOD THROWS AWAY OUR SIN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar