Tujuan : Anak-anak mengerti ada hal-hal yang sulit untuk mereka bisa lakukan tapi mereka mengerti bahwa ada Tuhan yang bisa menolong mereka untuk melakukan hal-hal yang sulit itu.
Super kebenaran : DON'T LET OTHERS’ LIMITATION KEEP YOU DOWN.
Ayat Hafalan : Efesus 6:10 (BIS)
Akhirnya, hendaklah kalian menjadi kuat dengan kekuatan yang kalian dapat dari kuasa Tuhan, karena kalian bersatu dengan Dia.
Ephesians 6:10 (NLT)
Be strong in the Lord and in his mighty power.
Ayat Penuntun : 1 Samuel 17 (1 Samuel 17)
Games
2 pemain berhadapan 1 ORI dan 1 FAKE. Jadi ORI melakukan gerakan FAKE menirukan seperti bayagan cermin. Jadi kalau tangan kanan ORI diangkat berarti FAKE mengangkat tangan kiri. Tim yang jarang salah adalah pemenangnya.
Pembuka
As we mention before this year 2023 kita akan mulai dengan tema yang baru yaitu “SUPERHERO AND THE BIBLE”. Kita akan banyak mendengar cerita tentang SUPERHERO yang tentunya bukan hanya yang fantasy tapi di dalam BIBLE kita ada banyak REAL SUPERHERO.
Dan di hari ini kita akan lanjutkan dengan cerita SPIDERMAN.
Peter Parker adalah seorang remaja yang biasa dan tidak memiliki kelebihan atau kehebatan. Bahkan di sekolah dia sering diejek oleh teman-temannya. Menjadi bahan tertawaan. Tetapi suatu ketika dia mendapat gigitan dari laba-laba yang menyebabkan dia menjadi seorang yang sangat hebat. Dengan gigitan laba-laba itu Peter Parker yang biasa kemudian berubah menjadi seseorang yang hebat dia bisa melakukan banyak hal yang tidak pernah bisa dia lakukan sebelumnya.
Dan karena dorongan dari Uncle Ben dan kata-kata FAMOUS nya “WITH GREAT POWER, COMES GREAT RESPONSIBILITY” membuat Peter Parker akhirnya mengerti bahwa kekuatan itu harus dia gunakan dengan sebaik-baiknya dia mulai menjadi superhero dari kota nya dan mendapat julukan SpiderMan.
Kalau minggu lalu kita melihat cerita ketika Uncle Ben ini meninggal tapi hari ini kita akan melihat cuplikan cerita ketika Peter Parker menjadi seseorang yang kurang disukai oleh teman-temannya. Ayo kita lihat cuplikan cerita spiderman kita hari ini.
Nah, dalam cerita Alkitab kita hari ini kita juga akan mendengar tentang seseorang yang juga diejek oleh saudara-saudaranya, tapi hal itu tidak membuat orang ini menjadi DOWN atau menyerah.
Cerita : David
Pada suatu ketika orang Filistin mengerahkan tentaranya untuk maju berperang. Mereka mengatur barisannya di kota Sokho, dalam wilayah Yehuda dan memasang perkemahannya di antara Sokho dan Azeka, dekat Efes-Damim. Saul dan orang-orang Israel berkumpul juga dan berkemah di Lembah Ela; mereka bersiap-siap untuk menghadapi serangan orang Filistin. Demikianlah barisan orang Filistin berdiri di sebuah bukit dan barisan orang Israel di bukit yang lain, dan di antaranya ada sebuah lembah.
Maka seorang jago berkelahi yang bernama Goliat, dari kota Gat, keluar dari perkemahan Filistin untuk menantang orang Israel. Tingginya kira-kira tiga meter, dan ia memakai topi tembaga dan baju perang tembaga yang beratnya kira-kira lima puluh tujuh kilogram.Kakinya dilindungi oleh penutup kaki dari tembaga, dan di bahunya ia memanggul lembing tembaga. Gagang tombaknya sebesar kayu pada alat tenun, dan mata tombaknya kira-kira tujuh kilogram beratnya. Seorang prajurit berjalan di depannya dengan membawa perisainya.
Goliat berhenti lalu berseru kepada tentara Israel, "Apa yang sedang kamu lakukan di situ? Hendak berperangkah kamu? Aku seorang Filistin, hai hamba-hamba Saul! Pilihlah seorang di antara kamu yang berani turun untuk bertempur melawan aku. Jika dalam perang tanding itu, aku terbunuh, kami rela menjadi hambamu, tetapi jika aku yang menang dan membunuhnya, kamulah yang akan menjadi hamba kami. Sekarang juga, kutantang tentara Israel; pilihlah seorang untuk bertanding melawan aku!" Ketika Saul dan orang-orangnya mendengar tantangan itu, terkejutlah mereka dan menjadi sangat ketakutan.
Daud adalah anak Isai orang Efrata, dari Betlehem di Yehuda. Isai mempunyai delapan orang anak laki-laki, dan pada zaman pemerintahan Saul, Isai sudah tua sekali. Ketiga anak Isai yang tertua telah pergi berperang mengikuti Saul. Yang sulung bernama Eliab, yang kedua Abinadab, dan yang ketiga Syama. Daud anak yang bungsu. Pada waktu ketiga abangnya yang tertua itu sedang berperang mengikuti Saul, Daud sering meninggalkan Saul dan pulang ke Betlehem untuk menggembalakan domba ayahnya.
Selama empat puluh hari, setiap pagi dan petang, Goliat mendekati barisan orang Israel dan menantang mereka. Pada suatu hari Isai berkata kepada Daud, "Ambillah sepuluh kilogram gandum panggang dengan sepuluh roti ini, dan bawalah kepada abang-abangmu di perkemahan tentara. Bawalah juga sepuluh buah keju ini untuk komandan pasukan. Tanyakanlah bagaimana keadaan abang-abangmu, dan bawalah bukti untukku bahwa engkau telah bertemu dengan mereka dan mereka dalam keadaan selamat. Mereka ada di Lembah Ela bersama Raja Saul, dan semua orang Israel sedang bertempur melawan orang Filistin."
Keesokan harinya, pagi-pagi, Daud bangun lalu berkemas. Dombanya dititipkannya kepada seorang penjaga, kemudian ia mengambil bawaannya lalu berangkat, sesuai dengan perintah ayahnya. Ia sampai ke perkemahan pada waktu orang Israel berangkat ke medan pertempuran sambil memekikkan sorak perang. Tentara Filistin dan tentara Israel saling berhadapan dan bersiap-siap untuk bertempur. Lalu Daud menitipkan bawaannya itu kepada penjaga perlengkapan tentara, dan lari ke medan perang untuk menemui abang-abangnya.Tetapi ketika ia sedang berbicara dengan mereka, Goliat maju ke depan dan menantang orang Israel, seperti yang biasa dilakukannya. Daud pun mendengar kata-kata tantangannya itu. Segera setelah orang Israel melihat Goliat, mereka lari ketakutan.
"Lihatlah dia!" kata mereka sesamanya. "Dengarlah kata-kata tantangannya! Saul raja kita telah berjanji bahwa siapa saja yang membunuh Goliat, akan diberikan hadiah yang besar. Raja juga akan mengawinkan orang itu dengan putrinya. Dan keluarga ayah orang itu akan dibebaskan dari pajak." Lalu Daud berkata, "Berani benar orang Filistin si kafir itu menantang tentara Allah yang hidup!" Kemudian ia bertanya kepada salah seorang prajurit, "Apakah yang akan diberikan kepada orang yang bisa membunuh orang Filistin itu dan menghapus penghinaan dari Israel?" Rakyat memberitahukan kepadanya apa yang telah dijanjikan raja.
Eliab abang Daud yang sulung mendengar Daud berbicara dengan prajurit-prajurit. Dia menjadi marah kepada Daud dan berkata, "Mengapa kau datang kemari? Siapa telah kau suruh mengurus domba-dombamu yang beberapa ekor itu di padang gurun? Aku tahu, kau berlagak berani; kau datang kemari hanya untuk melihat pertempuran bukan?" Jawab Daud, "Apa salahku? Aku kan hanya bertanya!" Lalu dia pergi dan menanyakan hal yang sama kepada prajurit-prajurit yang lain; dan ia mendapat jawaban begitu juga.
Tetapi beberapa orang yang mendengar perkataan Daud, menyampaikannya kepada Saul, jadi Daud dipanggilnya menghadap. Kata Daud kepada Saul, "Baginda, kita tak perlu takut kepada orang Filistin itu! Hamba bersedia melawan dia." "Jangan," jawab Saul. "Bagaimana mungkin engkau bertanding dengan dia? Engkau masih muda sekali, sedangkan dia sudah biasa berperang sejak masa mudanya." Tetapi Daud berkata, "Baginda, hamba biasa menggembalakan domba ayah hamba. Bilamana ada singa atau beruang datang menerkam domba, binatang buas itu hamba kejar dan hantam, lalu domba itu hamba selamatkan. Dan jika singa atau beruang itu melawan hamba, maka hamba pegang lehernya, lalu hamba pukul sampai mati. Hamba telah membunuh singa maupun beruang, dan orang Filistin si kafir itu juga akan sama seperti binatang-binatang itu, karena ia berani menghina tentara dari Allah yang hidup. TUHAN telah menyelamatkan hamba dari singa dan beruang, Dia juga akan menyelamatkan hamba dari orang Filistin itu." Lalu kata Saul kepadanya, "Baiklah, semoga TUHAN menolongmu."
Saul memberikan pakaian perangnya, yaitu sebuah baju besi kepada Daud dan Daud mengenakannya. Lalu Saul memakaikan topi tembaga pada kepala Daud. Akhirnya Daud mengikatkan pedang Saul pada baju besi itu lalu mencoba berjalan, tetapi tidak bisa, karena Daud tidak biasa memakai pakaian perang. "Hamba tidak bisa berjalan dengan pakaian ini," katanya kepada Saul. "Hamba tidak biasa memakainya." Lalu seluruh pakaian perang itu ditanggalkannya.
Kemudian ia mengambil tongkat gembalanya, dan memilih lima buah batu yang bulat dari sungai, lalu dimasukkannya ke dalam kantongnya. Dengan umban siap di tangannya, pergilah ia menemui Goliat. Beberapa saat kemudian Goliat yang didahului oleh pembawa perisainya, mulai berjalan mendekati Daud. Tetapi ketika ia melihat Daud dan memperhatikannya, Goliat tertawa mengejek karena Daud masih muda sekali dan tampan.
Kata Goliat kepada Daud, "Untuk apa tongkat itu? Apakah kauanggap aku ini anjing?" Lalu Daud dikutukinya demi para dewanya. Lagipula ia menantang Daud, katanya, "Ayo, maju! akan kuberikan tubuhmu kepada burung dan binatang supaya dimakan." Tetapi Daud menjawab, "Engkau datang melawanku dengan pedang, tombak dan lembing, tetapi aku datang melawanmu dengan nama TUHAN Yang Mahakuasa, Allah tentara Israel yang kauhina itu. Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau kepadaku; engkau akan kukalahkan dan kepalamu akan kupenggal. Tubuhmu dan tubuh prajurit-prajurit Filistin akan kuberikan kepada burung dan binatang supaya dimakan. Maka seluruh dunia akan tahu bahwa kami bangsa Israel mempunyai Allah yang kami sembah, dan semua orang di sini akan melihat bahwa TUHAN tidak memerlukan pedang atau tombak untuk menyelamatkan umat-Nya. Dialah yang menentukan jalan peperangan ini dan Dia akan menyerahkan kamu ke dalam tangan kami."
Goliat mulai maju mendekati Daud, lalu dengan cepat Daud berlari ke arah barisan orang Filistin untuk menghadapi dia. Daud merogoh kantongnya, mengambil sebuah batu lalu diumbankannya kepada Goliat. Batu itu menghantam dahi Goliat sehingga pecahlah tengkoraknya, dan ia roboh dengan mukanya ke tanah. Daud berlari kepada Goliat, lalu berdiri di dekatnya; ia mengambil pedang Goliat dan mencabutnya dari sarungnya, lalu dipenggalnya kepala orang Filistin itu. Demikianlah Daud mengalahkan dan membunuh Goliat, hanya dengan umban dan batu! Ketika orang-orang Filistin melihat bahwa pahlawan mereka sudah mati, larilah mereka. Orang-orang Israel dan Yehuda bersorak-sorak dan mengejar orang-orang Filistin sampai ke Gat dan pintu gerbang Ekron. Orang-orang Filistin yang terluka bergelimpangan sepanjang jalan ke Saaraim itu.
Setelah itu orang Israel kembali dari mengejar orang Filistin, lalu merampas isi perkemahan mereka. Daud mengambil kepala Goliat, dan dibawanya ke Yerusalem, tetapi senjata-senjata Goliat disimpannya di dalam kemahnya sendiri. Ketika Saul melihat Daud pergi melawan Goliat, bertanyalah ia kepada Abner penglima tentaranya, "Abner, anak siapakah dia?" "Hamba tidak tahu, Baginda," jawab Abner. Lalu perintah Saul, "Pergilah dan tanyakanlah hal itu." Jadi ketika Daud kembali ke perkemahan sesudah membunuh Goliat, ia dibawa Abner menghadap Saul. Daud masih menjinjing kepala Goliat. Lalu bertanyalah Saul kepadanya, "Hai anak muda! anak siapa engkau?" Daud menjawab, "Hamba ini anak Isai dari Betlehem."
Penutup
Nah, kalian dengar kan ya bagaimana Daud yang sangat kecil itu bisa mengalahkan Goliat. Dalam perjalanan Daud mau melawan Goliat ada saudara-saudara Daud yang mengejek Daud mereka berangapan Daud itu bisa apa. Begitu juga dengan raja Saul berusaha menghentikan Daud untuk melawan Goliat karena mereka hanya melihat postur atau fisik Daud yang sangat kecil. Mereka lupa kalau Daud dan juga mereka sendiri punya Tuhan yang sangat besar.
Persiapkan : Tali tampar (kalau memungkinkan atau tali yang keliatan besar), benang, jarum dan kancing.
Ada dua barang dan kalau kalian disuruh pilih kira-kira mana yang lebih hebat? (tunjukkan tali dan benangnya), kalau bisa boleh juga jawab di kolom komentar di bawah ini. Menurut kalian mana lebih hebat, apakah tali ini? Mungkin banyak yang menjawab tali ini, kenapa karena tali ini lebih besar, pasti lebih kuat.
Kalau menunggunakan tali tampar : untuk naik gunung, main tarik tambang, untuk menarik kendaraan, atau bisa sebutkan kegunaan lain dari tali tampar.
Kalau menggunakan tali raffia : untuk mengikat box waktu mau mengirim barang, untuk mengikat barang ketika akan dibawa menggunakan motor, atau bisa juga disebutkan kegunaan lain dari tali rafia.
Bayangkan kalau menggunakan benang (tunjukkan benangnya) apa bisa untuk melakukan hal-hal yang tadi. Tapi, (keluarkan jarum dan kancing) kira-kira kalau kita perlu menjahit kancing ini kembali ke baju kita? yang mana yang kita butuhkan? Dalam hal ini, tali yang besar ini ga cocok. Kita butuh sesuatu yang kecil dan halus, seperti benang ini supaya bisa dimasukkan ke dalam jarum untuk menjahit kembali kancing baju yang lepas.
Kadang kita melihat size atau ukuran seperti dalam cerita Daud tadi, tapi berbeda dengan Tuhan. Tuhan tidak melihat hal-hal dengan cara yang sama seperti kita. Dia akan menggunakan siapa saja yang mau. Dia menggunakan orang tanpa memandang usia atau pengalaman atau kemampuan. Allah melihat hati. Dia melakukan hal-hal besar melalui orang-orang yang percaya padanya. Karena itu super kebenaran kita DON'T LET OTHERS’ LIMITATION KEEP YOU DOWN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar