Jumat, 26 Juli 2024

Week – 7 POSITIVE WORDS --- August 18th 2024

Tujuan                          : Anak-anak mengerti untuk berkata-kata positif terhadap orang lain.

Super kebenaran       : I WANT TO SAY GOOD WORDS TO OTHERS.

Ayat Hafalan               : Efesus 4:29 (BIS)

Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu,  tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun.

Ephesians 4:29 (NLT)

Don’t use foul or abusive language. Let everything you say be good and helpful, so that your words will be an encouragement to those who hear them.

Ayat Penuntun           : Bilangan 13:1-33;14:1-38 (Numbers 13:1-33;14:1-38)

 

Games

Alat Dan Bahan:

1.    4 Minuman Botol (Air Mineral, Teh Kemasan, Susu Kemasan, Minuman Kemasan Lain)

2.    3 Kertas berisi tugas yang harus dilakukan oleh pemain 

·      Jumping jack selama 10 kali

·      Lari Ditempat Selama 10 Detik

·      Push Up 5 Kali/ Squat Jump 10 Kali

 

Aturan Permainan :

·      Botol Minuman Kemasan Selain Air Mineral memiliki kertas yang berisi tugas untuk dilakukan.

·      Pemain yang memilih Air Mineral bebas dari tugas.

 

Pembuka

Perlatan : alat peraga berupa balon bulat besar yang diberi nama dan sebuah penitiPersiapan : Tiuplah balon bulat besar. Tempatkan sebuah plester atau isolasi lebar dan bening sepanjang 15 cm. Peganglah balon dengan sisi berplester berhadapan dengan Anda selama pesan disampaikan.

 

Halo, hari ini aku membawa seorang teman dan namanya adalah “Windy The baloon” (tunjukkan balon itu). Windy dan aku sudah menjadi teman baik lo selama 3 atau 4 menit ini, dan miss ingin membagikan beberapa pesan bersamanya. Aku mempunyai sebuah peniti yang menggambarkan kata-kata yang akan aku tusukkan kepada Windy.

Pertama, aku akan menusuk Windy dengan beberapa kata-kata manis : “Windy, kamu balon terindah yang pernah saya lihat !” (tusuk peniti ke plester / isolasi yang ditempel, lalu tarik kembali. Balon itu tidak akan meletus jika melakukan hal ini, penting untuk dicoba terlebih dahulu). Baiklah, kalian tahu, kata-kata seperti ini tidak menyakiti Windy sama sekali. Mari kita coba lagi : “Windy, aku senang karena kamu adalah temanku. (tusuklah peniti ke plester/isolasi lagi). Wah, aku rasa ia sangat senang dengan kata-kata seperti ini yaCoba, kira-kira apa yang terjadi bila aku menusuk hati Windy dengan kata-kata yang buruk : “Windy, engkau bodoh sekali!” (tusuk balon jauh di luar dari plester/isolasi yang ditempelkan, maka balon itu meletus.... Dooor!)

 

Hmmm, mungkin kalian berpikir setelah menusuknya dengan begitu banyak kata-kata manis, kata-kata buruk tidak akan begitu menyakitkan bagi Windy, tetapi justru sebaliknya yang terjadi.  Tidak peduli seberapa sering kita mengatakan sesuatu yang manis kepada seseorang, kata-kata yang buruk tetaplah menyakitkan. Sangatlah penting bagi kita anak Tuhan berusaha sungguh-sungguh tidak mengucapkan kata-kata yang buruk kepada orang lain

 

Nah, Hari ini kita akan mendengarkan cerita dalam alkitab tentang perkataan yang baik dan yang buruk.

 

Cerita : 12 pengintai

Dalam perjalanan umat Israel keluar dari tanah Mesir di bawah kepemimpinan Musa, Tuhan sudah menyertai mereka dengan berbagai perbuatan-perbuatan gagah perkasa. Suatu ketika umat Israel sudah dekat dengan tanah Kanaan yang dijanjikan Tuhan, mereka sedang berkemah di padang gurun Paran. Musa kemudian diperintahkan Tuhan untuk mengirim dua belas orang pengintai atau mata-mata, satu dari setiap dari dua belas suku, mereka ini adalah pemimpin di masing-masing suku Israel. 

Kedua belas pengintai ini disuruh mengamati negeri Kanaan, penduduknya sedikit atau banyak, kuat atau lemah, keadaan kotanya , keadaan negerinya baik atau buruk, tempat tinggal penduduknya daerah terbuka atau berkubu, keadaan tanahnya subur atau tidak, apakah ada pepohonan, dan mereka diperintahkan untuk membawa pulang hasil dari negeri itu, waktu itu lagi musim panen anggur.

Jadi kedua belas pengintai tersebut  pergi mengamati negeri Kanaan selama empat puluh hari. Ketika mereka kembali, mereka membawa hasil negeri itu berupa buah-buahan setandan buah anggur, beberapa buah delima dan buah ara.

Mereka melaporkan hasil pengintaian ke Musa dan Harun juga segenap umat Israel. Mereka mengatakan bahwa negeri Kanaan sangat subur berlimpah susu dan madu, tapi penduduknya begitu kuat dan suka berperang, kota-kotanya berkubu  dan sangat besar, ke sepuluh orang pengintai berkata tidak mungkin untuk mengusir mereka keluar, tidak mungkin mengalahkan penduduk Kanaan mereka tinggi-tinggi, raksasa dan umat Israel kelihatan seperti belalang bagi mereka, umat Israel tidak mungkin maju menyerang karena penduduk Kanaan lebih kuat. Dan meskipun Kaleb seorang pemberani berusaha menentramkan hati umat Israel, pengintai yang lain tetap mengulangi bahwa itu tidak mungkin.

Kemudian umat Israel mulai bersungut-sungut dan mencela Musa dan Harun bahwa umat Israel di bawa ke padang gurun untuk dibunuh oleh musuh-musuh mereka; dan mereka mengancam dan mengatakan akan memilih seorang pemimpin yang baru yang akan membawa mereka kembali ke Mesir. Yosua dan Kaleb, dua orang dari pengintai yang pemberani itu berkata bahwa mereka melihat bahwa negeri yang diintai itu luar biasa baiknya, dan mereka memohon umat Israel untuk tidak melawan Allah; Jika umat Israel menaati-Nya, Dia pasti, seperti yang telah dijanjikan, memberi mereka negeri yang kaya karena Tuhan menyertai umat Israel. Tapi umat Israel memberontak bahkan mau melontari dengan batu ke Musa, Harun, Yosua dan Kaleb.

Lalu tiba-tiba kemuliaan Tuhan terlihat di Kemah Pertemuan; dan Allah sendiri, dalam ketidaksenangan-Nya, menyatakan bahwa orang-orang yang tidak percaya pada-Nya, mereka seharusnya tidak lagi menjadi umat-Nya, juga tidak layak memiliki daerah yang baik yang telah dijanjikan-Nya.

Tetapi Musa berdoa dengan sungguh-sungguh untuk umat Israel yang memberontak, memohon Tuhan untuk mengampuni mereka. Dan Tuhan mendengar doanya, dan berkata bahwa Dia tidak akan sepenuhnya mengusir mereka. Jadi tak satu pun dari orang-orang yang memberontak itu, dan ke sepuluh pengintai tersebut yang berhak masuk ke tanah Kanaan dimana mereka sebenarnya telah melihat dan mengalami perbuatan-perbuatan Tuhan yang gagah perkasa tapi mereka tidak percaya dan memberontak melawan Dia, mereka semua harus mati di padang gurun dan ke sepuluh orang pengintai tersebut mati kena tulah. Hanya anak-anak mereka, bersama-sama dengan Yosua dan Kaleb, yang tinggal hidup dan dipimpin Tuhan ke negeri yang dijanjikan yaitu Kanaan.

 

Penutup

Dari cerita yang baru saja kalian dengar, ada 12 pengintai yang dikirim, tetapi 10 orang kembali membawa perkataan-perkataan negatif untuk disampaikan ke bangsa Israel, sehingga menyebabkan bangsa Israel bersungut-sungut, mencela Musa, Harun, dan bahkan berusaha memberontak terhadap Allah. Sedangkan 2 orang yang lain, Yosua dan Kaleb kembali membawa perkataan positif, dan mereka juga berusaha menenteramkan hati bangsa Israel kala mereka merasa khawatir setelah mendengarkan perkataan 10 pengintai yang lain. Keduabelas pengintai ini melewati negeri yang sama, melihat hal yang sama, tetapi mereka kembali dengan hasil yang berbeda. Dan 2 hal yang berbeda terjadi dalam kehidupan mereka, 10 pengintai tersebut mati kena tulah, sementara Yosua dan Kaleb yang senantiasa percaya akan janji Tuhan dibawa masuk ke Kanaan.

Orang yang berkata bahwa ia mengasihi Tuhan, seharusnya ia juga mengasihi sesamanya dan hal tersebut bisa ditunjukkan melalui perkataan dan tindakannya. Minggu ini, kita masih belajar tentang Kemurahan. Salah satu kemurahan yang kita pelajari dari Yosua dan Kaleb yang perlu kita lakukan adalah kemurahan dalam berkata-kata baik terhadap orang lain. Tuhan ingin kita menjadi anak-anak yang menjaga perkataan kita untuk tidak menyinggung atau menyakiti hati orang lain. Misalnya : seringkali di sekolah kita memberikan komentar fisik yang kurang baik terhadap teman kita, mungkin sekilas terlihat seperti gurauan, tetapi siapa tahu, hal itu akan menyebabkan ia rendah diri sepanjang hidupnya. Jadi kita harus berhati-hati dengan perkataan kita. I WANT TO SAY GOOD WORDS TO OTHERS. Jangan kita seperti 10 pengintai tersebut, yang karena perkataan negatif mereka, menyebabkan bangsa Israel memberontak terhadap Allah.

Dan, di kala teman atau saudara kita sedang down, kita mau menjadi seperti Kaleb, yang memiliki hati untuk berempati, memberi kata-kata semangat, berusaha menenteramkan hati bangsa Israel. Tidak pernah ada ruginya ketika kita memberikan motivasi dan pujian terhadap orang lain. Mari kita mulai menjadi anak-anak yang suka berkata-kata baik terhadap orang lain, memberikan perkataan yang membangun. I WANT TO SAY GOOD WORDS TO OTHERS.

 

 

 

 

Renungan Harian 29 Juli-3 Agustus 2024

Monday, 29 July 2024

 

I WANT TO BE A BLESSING

 

Ayat Hafalan : 1 Timotius 6:18 (BIS)

Mintalah kepada mereka untuk menunjukkan kebaikan, untuk banyak melakukan hal-hal yang baik, murah hati dan suka memberi.

 

Ayat penuntun : Yohanes 6:1-15 (BIS)

Di suatu sore, Ana dan adiknya sedang bermain bersama di teras rumah. Kemudian datanglah angin bertiup dengan cukup keras, menyebabkan mata adik Ana kemasukan debu. Adik Ana pun menangis, karena matanya menjadi sakit oleh debu yang tidak sengaja masuk ke matanya. Ana pun segera menolong adiknya dengan meniup-niup mata adiknya. Dan akhirnya debu itu bisa keluar dari mata adik Ana. Maka adik Ana pun berhenti menangis. Ia tersenyum kepada Ana dan mereka pun kembali bermain bersama.

 

Joy Kids, pernahkah kalian kelilipan seperti Adik Ana? Tentunya sekecil apapun debu, tetap akan mempengaruhi kalian, mata kalian akan menjadi tidak enak, bukan? Jadi hal sekecil apapun sangat bisa mempengaruhi kita. Entah itu suatu keburukan seperti debu kecil tadi ataupun kebaikan kecil yang kita lakukan untuk orang lain seperti yang Ana lakukan kepada adiknya. Jadi, kalian juga bisa membawa kebahagiaan bagi orang yang menerima kebaikan kamu sekecil apapun. Sudahkah kamu berbuat baik hari ini?

 

 

Tuesday, 30 July 2024

 

I WANT TO BE A BLESSING

 

Ayat Hafalan : 1 Timotius 6:18 (BIS)

Mintalah kepada mereka untuk menunjukkan kebaikan, untuk banyak melakukan hal-hal yang baik, murah hati dan suka memberi.

 

Ayat penuntun : Yohanes 6:1-15 (BIS)

Hari ini Ana merasa sedih. Tadi ulangan matematikanya baru dibagi dan nilainya kurang baik padahal dia sudah belajar semalaman. Dalam perjalanan pulang, ia melihat seorang anak terjatuh dari sepeda. Apa yang akan kalian lakukan ketika menjadi Ana? Menolong anak tersebut atau melewatinya saja?

 

Joy Kids, menurut kalian mana yang lebih mudah? Untuk menjadi baik ketika kita sedang sedih atau saat kita senang? Supaya kita mampu berbuat baik terhadap orang lain dalam berbagai situasi, tentunya kita harus punya hati yang penuh dengan sukacita. 

Hati yang penuh sukacita adalah hati yang menyadari Tuhan Yesus teramat baik dalam hidup kita. Bagaimana cara kita menjaga hati supaya selalu bersukacita? Latihlah harimu dengan senantiasa bersyukur. Sudahkah kamu berdoa mengucap terimakasih untuk kebaikan Tuhan hari ini?

 

 

Wednesday, 31 July 2024

 

I WANT TO BE A BLESSING

 

Ayat Hafalan : 1 Timotius 6:18 (BIS)

Mintalah kepada mereka untuk menunjukkan kebaikan, untuk banyak melakukan hal-hal yang baik, murah hati dan suka memberi.

 

Ayat penuntun : Yohanes 6:1-15 (BIS)

Hari ini ada acara makan snack bersama di sekolah. Ibu Ana membawakan dia roti lapis selai kacang kesukaannya. Ana makan rotinya dengan semangat, sampai ia melihat Ina temannya yang pada hari itu tidak membawa bekal apapun. Ana merasa galau, ia berpikir apakah sebaiknya ia membagi rotinya atau tetap dimakan sendiri saja sampai habis. Tetapi Ina terlihat kelaparan. Lalu Ana teringat dengan cerita guru JOY minggu lalu yang dilakukan oleh Yesus kepada orang-orang banyak.

 

“Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?".

 

Joy Kids, ketika hati kita dipenuhi dengan rasa syukur oleh karena kebaikan Tuhan, maka segala pikiran dan perkataan kita akan mencerminkan hal ini. Kita akan menunjukkan kebaikan kepada orang-orang di sekeliling kita seperti yang Yesus contohkan. Ia memberi makan kepada orang-orang yang mengikuti Dia, Ia peduli akan mereka. Pernahkah kalian berbagi makanan yang kalian punya? Misalnya saat istirahat makan siang. Kadang hal-hal kecil sederhana ini berarti besar untuk orang lain!

 

 

 

Thursday, 1 August 2024

 

I WANT TO BE A BLESSING

 

Ayat Hafalan : 1 Timotius 6:18 (BIS)

Mintalah kepada mereka untuk menunjukkan kebaikan, untuk banyak melakukan hal-hal yang baik, murah hati dan suka memberi.

 

Ayat penuntun : Yohanes 6:1-15 (BIS)

Hari ini adalah hari pertama Ana ikut ekstrakurikuler musik di sekolahnya. Ana merasa takut, karena ia tidak mengenal satu orangpun di kelas musik ini. Ketika ia sedang duduk sendirian, ada seseorang datang menghampiri Ana, memulai obrolan dengan dia dan mengenalkan Ana kepada anggota eskul musik yang lain. Hati Ana merasa lega, ia senang ada seseorang yang menyapa dia dan memulai pertemanan.

 

Joy Kids, tahukah kalian bahwa menunjukkan kebaikan itu tidak selalu dengan memberi barang, tetapi bisa juga melalui perkataan seperti yang dilakukan oleh teman baru Ana. Sapaan, ajakan, ucapan terimakasih, kata-kata tolong. Itu semua adalah kebaikan kecil yang bisa kita lakukan!

 

 

 

 

Friday, 2 August 2024

 

I WANT TO BE A BLESSING

 

Ayat Hafalan : 1 Timotius 6:18 (BIS)

Mintalah kepada mereka untuk menunjukkan kebaikan, untuk banyak melakukan hal-hal yang baik, murah hati dan suka memberi.

 

Ayat penuntun : Yohanes 6:1-15 (BIS)

Masih ingatkan cerita Ana dengan roti lapis selai kacangnya? Akhirnya Ana memutuskan untuk berbagi rotinya dengan Ina. Ina pun menerima dengan senang hati. Hati Ana dipenuhi dengan sukacita ketika mereka makan bersama. 

 

Joy Kids, ketika kita berbuat baik tentunya hal ini harus diikuti dengan tindakan, tidak hanya dipikirkan saja ya! Ketika Yesus melihat orang-orang banyak yang lapar, Ia tidak hanya memikirkan bahwa orang banyak tersebut perlu makan, tetapi Yesus pun menyediakannya untuk mereka semua. Dikatakan di dalam cerita alkitab “Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.” Tindakan baik apa yang sudah kalian lakukan hari ini?

 

 

 

 

 

Saturday, 3 August 2024

 

I WANT TO BE A BLESSING

 

Ayat Hafalan : 1 Timotius 6:18 (BIS)

Mintalah kepada mereka untuk menunjukkan kebaikan, untuk banyak melakukan hal-hal yang baik, murah hati dan suka memberi.

 

Ayat penuntun : Yohanes 6:1-15 (BIS)

Dalam cerita Alkitab minggu ini , diceritakan bahwa Yesus membuat mujizat memberi makan orang-orang banyak dengan hanya 5 roti dan 2 ikan yang dibawa oleh seorang anak. Makanan yang sedikit tersebut, bisa Tuhan ubahkan untuk memberi makan 5000 orang, bahkan diceritakan bahwa makanan tersebut masih tersisa 12 kerangjang besar.

 

Jadi, kalian ingatlah bahwa menjadi berkat itu tidak selalu harus melakukan hal yang besar, tetapi juga hal-hal kecil yang bisa kita lakukan di sekitar kita. Di dalam keluarga, lingkungan sekolah, di gereja, dimanapun kita berada. Dari kebaikan-kebaikan kecil yang kita lakukan, dengan bantuan doa, maka Tuhan bisa ubahkan menjadi keajaiban besar untuk orang lain.  Yuk, ucapkan kata-kata ini “I WANT TO BE A BLESSING”.

Week – 6 SERVING GOD --- August 11th

Tujuan                          : Anak-anak belajar memberi talenta yang mereka punya untuk melayani Tuhan.

Super kebenaran       : I WANT TO SERVE GOD.

Ayat Hafalan               : Roma 12:11 (BIS)

Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Romans 12:11 (NLT)

Never be lazy, but work hard and serve the Lord enthusiastically.

Ayat Penuntun           : Keluaran 35:30-35; 36:1-7 (Exodus 35:30-35; 36:1-7)

 

Games

BEACH BALL TOSS.

Harus grup 2-3 orang, aturan mainnya kakinya tidak boleh berpindah posisi ketika mempertahankan beach ball yang dilemparkan dan harus bergantian setiap anggota pemain.

 

Pembuka

Guru membawa alat yang menunjang bakat guru ke dalam kelas misalnya jika guru bakat memasak membawa panci, bakat musik membawa gitar, bisa sesuaikan dengan talenta atau kemampuan masing-masing.

 

Jelaskan pada anak-anak , bahwa bakat atau talenta itu harus terus dilatih, agar berkembang (peragakan dengan alat yang ada), misalnya bakat membuat kue, pertama belajar membuat kue yang mudah dulu, yang model dikukus, lama kelamaan karena sering berlatih dan berusaha, bisa membuat kue yang lebih sulit, yang menggunakan oven.

 

Tuhan memberikan pada kita talenta yang berbeda-beda. Apakah itu talenta? Talenta adalah semua kesempatan yang Tuhan berikan, misalnya kesempatan untuk bisa belajar bahasa Inggris, singing, dance, piano, basket, tennis dan masih banyak lagi. Apakah kita menggunakan kesempatan itu sebaik-baiknya ataukah sebaliknya kita malas-malasan belajar, malas latihan?

Selain kesempatan, talenta itu juga berarti setiap bakat dan kemampuan yang Tuhan berikan, misalnya bakat bermain musik. Apakah kita rajin berlatih, mau ikut lomba atau misalnya menggunakan bakat musik kita untuk mengiringi di kebaktian sekolah minggu?

Talenta itu juga berarti setiap kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan pada kita, misalnya tanggung jawab piket kelas di sekolah, tanggung jawab melayani di JOY, apakah kita dapat melakukan tanggung jawab itu dengan baik atau tidak?

Hari ini, kalian akan mendengarkan cerita tentang 2 orang yang dipakai Tuhan untuk melakukan pekerjaan bagiNya dengan menggunakan talenta yang mereka miliki

 

Cerita : Pengangkatan Bezaleel dan Aholiab

Tahukah kalian akan Bezaleel dan Aholiab? Menurut Alkitab, mereka adalah tukang-tukang bangunan yang dipanggil oleh Tuhan untuk membangun Kemah Suci

Ketika TUHAN memerintahkan untuk membangun sesuatu, Dia selalu memberikan detail dan ukuran yang pasti. Contohnya, waktu Tuhan memerintahkan Nuh membangun bahtera, ada detail ukurannya. Hal yang sama juga terjadi waktu Tuhan memerintahkan Musa untuk membangun Kemah Suci, setiap detail ukuran, bahan, dan bentuknya datang langsung dari Tuhan.

Di sinilah Bezaleel dan Aholiab, dua orang yang disebut Alkitab dipenuhi dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan yang memimpin dan mengajar Tim pembangunan Kemah Suci tersebut.

Musa berkata kepada orang Israel bahwa TUHAN telah menunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, dengan keahlian untuk membuat berbagai rancangan dari emas, perak dan tembaga; untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan yang dirancang itu. Dan juga Aholiab bin Ahisamakh dari suku Dan, kepandaian untuk mengajar. 

Ia telah memenuhi mereka dengan keahlian, untuk membuat segala macam pekerjaan seorang tukang, pekerjaan seorang ahli, pekerjaan seorang yang membuat tenunan yang berwarna-warna dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus, dan pekerjaan seorang tukang tenun, yakni sebagai pelaksana segala macam pekerjaan dan perancang segala sesuatu. 

Demikianlah harus bekerja Bezaleel dan Aholiab, dan setiap orang yang ahli, yang telah dikaruniai TUHAN keahlian dan pengertian, sehingga ia tahu melakukan segala macam pekerjaan untuk mendirikan tempat kudus, tepat menurut yang diperintahkan TUHAN." 

Lalu Musa memanggil Bezaleel dan Aholiab dan setiap orang yang ahli, yang dalam hatinya telah ditanam TUHAN keahlian, setiap orang yang tergerak hatinya untuk datang melakukan pekerjaan itu. Mereka menerima dari pada Musa seluruh persembahan khusus, yang telah dibawa oleh orang Israel untuk melaksanakan pekerjaan mendirikan tempat kudus. 

Tetapi orang Israel itu masih terus membawa pemberian sukarela kepada Musa tiap-tiap pagi. Dan segala orang ahli yang melakukan seluruh pekerjaan untuk tempat kudus itu, datanglah masing-masing dari pekerjaan yang dilakukannya, dan berkata kepada Musa: "Rakyat membawa lebih banyak dari yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan yang diperintahkan TUHAN untuk dilakukan." 

Lalu Musa memerintahkan, supaya dimaklumkan di mana-mana di perkemahan itu, demikian: "Tidak usah lagi ada orang laki-laki atau perempuan yang membuat sesuatu menjadi persembahan khusus bagi tempat kudus." Demikianlah rakyat itu dicegah membawa persembahan lagi. Sebab bahan yang diperlukan mereka telah cukup untuk melakukan segala pekerjaan itu, bahkan berlebih.

 

Penutup

Dari cerita hari ini , Kita dapat melihat bahwa Bezaleel dan Aholiab ini punya keahlian berbeda, sepertinya Bezaleel ahli dalam hal benda-benda berharga, dan perhiasan-perhiasan, termasuk ukiran-ukiran. Sementara Aholiab ahli dalam hal pembuatan perkakas-perkakas dan juga pakaian dan kelengkapan para imam dan orang Lewi. 

Tetapi, mereka sama-sama memberikan keahlian mereka itu untuk kemuliaan Tuhan yaitu memimpin pembangunan Kemah Suci. Dan tidak hanya mereka, orang israel membawa persembahan mereka untuk pekerjaan Tuhan sampai berlebih-lebih, ada yang mempersembahkan keahlian, ada yang membawa persembahan khusus. Apapun yang mereka punya, mereka bawa untuk Tuhan.

Begitu juga dengan kalian semua,  Tuhan pasti memberi talenta kepada tiap kita masing-masing. Karunia Tuhan bagi setiap orang berbeda, tetapi pasti ada. Banyak orang menganggap dirinya tidak bisa melakukan apa-apa, hanya karena tidak bisa bernyanyi, menari atau bermain musik di gereja.

Padahal apa pun kemampuan kita, bisa dipakai untuk melayani. Banyak hal-hal sederhana yang sebenarnya bisa kita lakukan untuk melayani Tuhan. Misalnya tersenyum kepada jemaat yang baru datang dan menyapa mereka yang menyendiri, atau mungkin dengan membantu memberikan tempat duduk, membantu guru sekolah minggu membagikan aktivitas, bisa juga membantu menggambarkan dekorasi aktivitas jika kita memiliki bakat menggambar. Atau bagi anak-anak besar memberikan contoh untuk anak yang lebih kecil untuk memuji Tuhan dengan sungguh-sungguh. I WANT TO SERVE GOD.

Tuhan memberikan kepada kita talenta untuk menolong orang lain, bukan untuk kesombongan. Jadi, gunakan setiap kesempatan untuk mengembangkan talenta dan karunia yang Tuhan berikan . Mari, kita mau menjadi anak-anak yang memiliki kemurahan hati untuk memberikan talenta kita untuk melayani pekerjaan Tuhan dimanapun kita. I WANT TO SERVE GOD.

 

 

 

Minggu, 21 Juli 2024

Renungan Harian 22-27 Juli 2024

Monday, 22 July 2024

 

MY CHURCH MY HOME

 

Ayat Hafalan   : Galatia 6:9 (BIS)

Sebab itu, janganlah kita menjadi bosan melakukan hal-hal yang baik; sebab kalau kita tidak berhenti melakukan hal-hal itu sekali kelak kita akan menuai hasilnya.

 

Ayat penuntun: 2 Tawarikh 29:1-2 (BIS)

Hizkia menjadi raja Yehuda pada usia 25 tahun, dan ia memerintah di Yerusalem 29 tahun lamanya. Ibunya bernama Abia anak Zakharia. Hizkia melakukan yang menyenangkan hati Tuhan seperti Raja Daud leluhurnya.

 

Walaupun Hizkia masih muda saat menjadi raja, tapi beliau tidak main main dan sembarangan selama menjadi raja, tidak ikut ikutan melakukan kesalahan raja raja sebelumnya. Kita bisa belajar seperti Hizkia dengan juga melakukan yang benar di hadapan Tuhan, ga ikut ikutan temen-temen kita atau influence negatif dari sosmed, youtube.

 

 


 

Tuesday, 23 July 2024

 

MY CHURCH MY HOME

Ayat Hafalan   : Galatia 6:9 (BIS)

Sebab itu, janganlah kita menjadi bosan melakukan hal-hal yang baik; sebab kalau kita tidak berhenti melakukan hal-hal itu sekali kelak kita akan menuai hasilnya.

 

Ayat penuntun: 2 Tawarikh 29:3-11 (BIS)

Saat Hizkia menjadi raja Yehuda, beliau segera memperbaiki dan membersihkan Rumah Tuhan. Hizkia juga mengharuskan orang-orang Lewi untuk mengkhususkan diri untuk Tuhan , dan menyucikan Rumah Tuhan. Setelah itu Hizkia membuat perjanjian dengan Tuhan , Allah Israel, supaya Ia tidak marah lagi kepada bangsa itu, serta mengingkatkan mereka bahwa mereka adalah bangsa pilihan Allah. 

 

Kita bisa belajar dari raja Hizkia yang mau repot-repot membersihkan Rumah Tuhan dan melakukan apa yang dia bisa untuk melayani Tuhan. Bahkan dalam hal hal yang tidak bisa kita lakukan, kita dapat meminta bantuan orang lain untuk melakukan apa yang terbaik untuk Tuhan.

 

 


 

Wednesday, 24 July 2024

 

MY CHURCH MY HOME

 

Ayat Hafalan   : Galatia 6:9 (BIS)

Sebab itu, janganlah kita menjadi bosan melakukan hal-hal yang baik; sebab kalau kita tidak berhenti melakukan hal-hal itu sekali kelak kita akan menuai hasilnya.

 

Ayat penuntun: 2 Tawarikh 29:20 (BIS)

Tanpa menunggu lama-lama Raja Hizkia mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat, lalu pergi bersama mereka ke Rumah Tuhan.

 

Mari kita saling mengingatkan teman-teman dan keluarga untuk bersama ke gereja, menyembah dan melayani Tuhan. Selain itu kita juga bisa mengajak teman-teman yang belum pernah ke gereja untuk bersama sama ke gereja dan mengenal Tuhan Yesus yang sangat mencintai kita semua.

 






Thursday, 25 July 2024

 

MY CHURCH MY HOME

 

Ayat Hafalan   : Galatia 6:9 (BIS)

Sebab itu, janganlah kita menjadi bosan melakukan hal-hal yang baik; sebab kalau kita tidak berhenti melakukan hal-hal itu sekali kelak kita akan menuai hasilnya.

 

Ayat penuntun: 2 Tawarikh 29:25 (BIS)

Sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang diberikan Tuhan kepada Daud melalui Nabi Gad, yang bekerja bagi raja dan melalui Nabi Natan, raja menempatkan orang-orang Lewi di Rumah Tuhan untuk bermain kecapi dan gambus,

 

Kita bisa belajar dari Hizkia untuk membantu guru-guru di JOY untuk melayani di gereja sesuai kemampuan kita dengan sungguh-sungguh untuk kemuliaan Tuhan. Banyak hal selain menyanyi atau bermain alat musikseperti teman-teman,  atau bahkan merapikan barang-barang sesudah activity. 

 




 

 

Friday, 26 July 2024

 

MY CHURCH MY HOME

 

Ayat Hafalan   : Galatia 6:9 (BIS)

Sebab itu, janganlah kita menjadi bosan melakukan hal-hal yang baik; sebab kalau kita tidak berhenti melakukan hal-hal itu sekali kelak kita akan menuai hasilnya.

 

Ayat penuntun: 2 Tawarikh 29:27-28 (BIS)

Hizkia memberi tanda supaya upacara persembahan kurban dimulai. Sementara kurban dipersembahkan, orang-orang mulai menyanyikan pujian kepada Tuhan , dan para pemain musik membunyikan trompet serta alat-alat musik lain. Raja Hizkia dan semua orang yang ada di situ sujud menyembah Tuhan sementara para penyanyi terus menyanyi dan para pemain musik terus memainkan musiknya sampai semua kurban itu terbakar habis.

 

Saat kita di gereja memuji dan menyembah, kita bukan hanya sekedar menyanyi aja, tapi itu adalah salah satu cara kita menunjukkan cintanya kita kepada Tuhan. Tuhan tentu saja akan sangat senang dengan pujian penyembahan yang dilakukan dengan sungguh sungguh.  

 





Saturday, 27 July 2024

 

MY CHURCH MY HOME

 

Ayat Hafalan   : Galatia 6:9 (BIS)

Sebab itu, janganlah kita menjadi bosan melakukan hal-hal yang baik; sebab kalau kita tidak berhenti melakukan hal-hal itu sekali kelak kita akan menuai hasilnya.

 

Ayat penuntun: 2 Tawarikh 29:31 (BIS)

Setelah itu Hizkia berkata, “Karena kalian sekarang sudah dikhususkan untuk Tuhan , maka sebagai persembahan syukurmu, kalian harus membawa kurban ke Rumah Tuhan .” Lalu semua orang yang hadir di situ membawa persembahan-persembahan itu, bahkan ada pula yang dengan sukarela membawa binatang-binatang untuk dipersembahkan sebagai kurban bakaran.

 

Zaman sekarang tentunya kita tidak membawa binatang sebagai persembahan di gereja. Selain memberi uang untuk persembahan, kita juga bisa melayani Tuhan sesuai dengan talenta yang Tuhan sudah berikan kepada kita masing-masing. Mari kita sama-sama saling membantu teman atau guru JOY dengan apa yang kita bisa. Walaupun mungkin itu bukan tugas kita, tapi saat kita melihat ada yang perlu dibantu, kita bisa menawarkan bantuan kita.