Tujuan : Anak-anak mengerti untuk berkata-kata positif terhadap orang lain.
Super kebenaran : I WANT TO SAY GOOD WORDS TO OTHERS.
Ayat Hafalan : Efesus 4:29 (BIS)
Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun.
Ephesians 4:29 (NLT)
Don’t use foul or abusive language. Let everything you say be good and helpful, so that your words will be an encouragement to those who hear them.
Ayat Penuntun : Bilangan 13:1-33;14:1-38 (Numbers 13:1-33;14:1-38)
Games
Alat Dan Bahan:
1. 4 Minuman Botol (Air Mineral, Teh Kemasan, Susu Kemasan, Minuman Kemasan Lain)
2. 3 Kertas berisi tugas yang harus dilakukan oleh pemain
· Jumping jack selama 10 kali
· Lari Ditempat Selama 10 Detik
· Push Up 5 Kali/ Squat Jump 10 Kali
Aturan Permainan :
· Botol Minuman Kemasan Selain Air Mineral memiliki kertas yang berisi tugas untuk dilakukan.
· Pemain yang memilih Air Mineral bebas dari tugas.
Pembuka
Perlatan : alat peraga berupa balon bulat besar yang diberi nama dan sebuah peniti. Persiapan : Tiuplah balon bulat besar. Tempatkan sebuah plester atau isolasi lebar dan bening sepanjang 15 cm. Peganglah balon dengan sisi berplester berhadapan dengan Anda selama pesan disampaikan.
Halo, hari ini aku membawa seorang teman dan namanya adalah “Windy The baloon” (tunjukkan balon itu). Windy dan aku sudah menjadi teman baik lo selama 3 atau 4 menit ini, dan miss ingin membagikan beberapa pesan bersamanya. Aku mempunyai sebuah peniti yang menggambarkan kata-kata yang akan aku tusukkan kepada Windy.
Pertama, aku akan menusuk Windy dengan beberapa kata-kata manis : “Windy, kamu balon terindah yang pernah saya lihat !” (tusuk peniti ke plester / isolasi yang ditempel, lalu tarik kembali. Balon itu tidak akan meletus jika melakukan hal ini, penting untuk dicoba terlebih dahulu). Baiklah, kalian tahu, kata-kata seperti ini tidak menyakiti Windy sama sekali. Mari kita coba lagi : “Windy, aku senang karena kamu adalah temanku.” (tusuklah peniti ke plester/isolasi lagi). Wah, aku rasa ia sangat senang dengan kata-kata seperti ini ya. Coba, kira-kira apa yang terjadi bila aku menusuk hati Windy dengan kata-kata yang buruk : “Windy, engkau bodoh sekali!” (tusuk balon jauh di luar dari plester/isolasi yang ditempelkan, maka balon itu meletus.... Dooor!)
Hmmm, mungkin kalian berpikir setelah menusuknya dengan begitu banyak kata-kata manis, kata-kata buruk tidak akan begitu menyakitkan bagi Windy, tetapi justru sebaliknya yang terjadi. Tidak peduli seberapa sering kita mengatakan sesuatu yang manis kepada seseorang, kata-kata yang buruk tetaplah menyakitkan. Sangatlah penting bagi kita anak Tuhan berusaha sungguh-sungguh tidak mengucapkan kata-kata yang buruk kepada orang lain
Nah, Hari ini kita akan mendengarkan cerita dalam alkitab tentang perkataan yang baik dan yang buruk.
Cerita : 12 pengintai
Dalam perjalanan umat Israel keluar dari tanah Mesir di bawah kepemimpinan Musa, Tuhan sudah menyertai mereka dengan berbagai perbuatan-perbuatan gagah perkasa. Suatu ketika umat Israel sudah dekat dengan tanah Kanaan yang dijanjikan Tuhan, mereka sedang berkemah di padang gurun Paran. Musa kemudian diperintahkan Tuhan untuk mengirim dua belas orang pengintai atau mata-mata, satu dari setiap dari dua belas suku, mereka ini adalah pemimpin di masing-masing suku Israel.
Kedua belas pengintai ini disuruh mengamati negeri Kanaan, penduduknya sedikit atau banyak, kuat atau lemah, keadaan kotanya , keadaan negerinya baik atau buruk, tempat tinggal penduduknya daerah terbuka atau berkubu, keadaan tanahnya subur atau tidak, apakah ada pepohonan, dan mereka diperintahkan untuk membawa pulang hasil dari negeri itu, waktu itu lagi musim panen anggur.
Jadi kedua belas pengintai tersebut pergi mengamati negeri Kanaan selama empat puluh hari. Ketika mereka kembali, mereka membawa hasil negeri itu berupa buah-buahan setandan buah anggur, beberapa buah delima dan buah ara.
Mereka melaporkan hasil pengintaian ke Musa dan Harun juga segenap umat Israel. Mereka mengatakan bahwa negeri Kanaan sangat subur berlimpah susu dan madu, tapi penduduknya begitu kuat dan suka berperang, kota-kotanya berkubu dan sangat besar, ke sepuluh orang pengintai berkata tidak mungkin untuk mengusir mereka keluar, tidak mungkin mengalahkan penduduk Kanaan mereka tinggi-tinggi, raksasa dan umat Israel kelihatan seperti belalang bagi mereka, umat Israel tidak mungkin maju menyerang karena penduduk Kanaan lebih kuat. Dan meskipun Kaleb seorang pemberani berusaha menentramkan hati umat Israel, pengintai yang lain tetap mengulangi bahwa itu tidak mungkin.
Kemudian umat Israel mulai bersungut-sungut dan mencela Musa dan Harun bahwa umat Israel di bawa ke padang gurun untuk dibunuh oleh musuh-musuh mereka; dan mereka mengancam dan mengatakan akan memilih seorang pemimpin yang baru yang akan membawa mereka kembali ke Mesir. Yosua dan Kaleb, dua orang dari pengintai yang pemberani itu berkata bahwa mereka melihat bahwa negeri yang diintai itu luar biasa baiknya, dan mereka memohon umat Israel untuk tidak melawan Allah; Jika umat Israel menaati-Nya, Dia pasti, seperti yang telah dijanjikan, memberi mereka negeri yang kaya karena Tuhan menyertai umat Israel. Tapi umat Israel memberontak bahkan mau melontari dengan batu ke Musa, Harun, Yosua dan Kaleb.
Lalu tiba-tiba kemuliaan Tuhan terlihat di Kemah Pertemuan; dan Allah sendiri, dalam ketidaksenangan-Nya, menyatakan bahwa orang-orang yang tidak percaya pada-Nya, mereka seharusnya tidak lagi menjadi umat-Nya, juga tidak layak memiliki daerah yang baik yang telah dijanjikan-Nya.
Tetapi Musa berdoa dengan sungguh-sungguh untuk umat Israel yang memberontak, memohon Tuhan untuk mengampuni mereka. Dan Tuhan mendengar doanya, dan berkata bahwa Dia tidak akan sepenuhnya mengusir mereka. Jadi tak satu pun dari orang-orang yang memberontak itu, dan ke sepuluh pengintai tersebut yang berhak masuk ke tanah Kanaan dimana mereka sebenarnya telah melihat dan mengalami perbuatan-perbuatan Tuhan yang gagah perkasa tapi mereka tidak percaya dan memberontak melawan Dia, mereka semua harus mati di padang gurun dan ke sepuluh orang pengintai tersebut mati kena tulah. Hanya anak-anak mereka, bersama-sama dengan Yosua dan Kaleb, yang tinggal hidup dan dipimpin Tuhan ke negeri yang dijanjikan yaitu Kanaan.
Penutup
Dari cerita yang baru saja kalian dengar, ada 12 pengintai yang dikirim, tetapi 10 orang kembali membawa perkataan-perkataan negatif untuk disampaikan ke bangsa Israel, sehingga menyebabkan bangsa Israel bersungut-sungut, mencela Musa, Harun, dan bahkan berusaha memberontak terhadap Allah. Sedangkan 2 orang yang lain, Yosua dan Kaleb kembali membawa perkataan positif, dan mereka juga berusaha menenteramkan hati bangsa Israel kala mereka merasa khawatir setelah mendengarkan perkataan 10 pengintai yang lain. Keduabelas pengintai ini melewati negeri yang sama, melihat hal yang sama, tetapi mereka kembali dengan hasil yang berbeda. Dan 2 hal yang berbeda terjadi dalam kehidupan mereka, 10 pengintai tersebut mati kena tulah, sementara Yosua dan Kaleb yang senantiasa percaya akan janji Tuhan dibawa masuk ke Kanaan.
Orang yang berkata bahwa ia mengasihi Tuhan, seharusnya ia juga mengasihi sesamanya dan hal tersebut bisa ditunjukkan melalui perkataan dan tindakannya. Minggu ini, kita masih belajar tentang Kemurahan. Salah satu kemurahan yang kita pelajari dari Yosua dan Kaleb yang perlu kita lakukan adalah kemurahan dalam berkata-kata baik terhadap orang lain. Tuhan ingin kita menjadi anak-anak yang menjaga perkataan kita untuk tidak menyinggung atau menyakiti hati orang lain. Misalnya : seringkali di sekolah kita memberikan komentar fisik yang kurang baik terhadap teman kita, mungkin sekilas terlihat seperti gurauan, tetapi siapa tahu, hal itu akan menyebabkan ia rendah diri sepanjang hidupnya. Jadi kita harus berhati-hati dengan perkataan kita. I WANT TO SAY GOOD WORDS TO OTHERS. Jangan kita seperti 10 pengintai tersebut, yang karena perkataan negatif mereka, menyebabkan bangsa Israel memberontak terhadap Allah.
Dan, di kala teman atau saudara kita sedang down, kita mau menjadi seperti Kaleb, yang memiliki hati untuk berempati, memberi kata-kata semangat, berusaha menenteramkan hati bangsa Israel. Tidak pernah ada ruginya ketika kita memberikan motivasi dan pujian terhadap orang lain. Mari kita mulai menjadi anak-anak yang suka berkata-kata baik terhadap orang lain, memberikan perkataan yang membangun. I WANT TO SAY GOOD WORDS TO OTHERS.