Tujuan : Anak-anak mengerti untuk tidak sombong, tetapi berusaha memiliki kerendahan hati seperti yang diteladankan Tuhan Yesus.
Super kebenaran : BE HUMBLE LIKE JESUS
Ayat Hafalan : Amsal 16:18 (BIS)
Kesombongan mengakibatkan kehancuran; keangkuhan mengakibatkan keruntuhan.
Proverbs 16:18 (NLT)
Pride goes before destruction, and haughtiness before a fall.
Ayat Penuntun : Kisah Para Rasul 12:1-23 (Acts 12:1-23)
Games
WHO AM I?
Tebak karakter menggunakan emo. Bisa dipersiapkan dulu dicetak agak besar biar kelihatan.
Pembuka
Halo semuanya, senang sekali bertemu kembali dengan kalian semua. Bulan ini kita akan memasuki tema superhero yang baru yaitu Villain atau arti sederhananya adalah tokoh-tokoh jahat yang menjadi lawan para superhero kita. Villain hari ini adalah Doctor Doom. Tahukah kalian bahwa ia adalah seorang raja dari negara fiksi Latveria, dia sering digambarkan sebagai musuh dari tim Fantastic Four dalam cerita marvel. Sejak kehilangan kedua orang tuanya, Doom terus mengalami hal yang membuatnya jauh dari sifat manusia. Setelah mengambil alih kekuasaan Latveria, Doom bangkit dari orang biasa menjadi sosok yang bisa menghancurkan apapun. Kemudian ancaman yang Doom berikan tidak main-main alias terasa sangat nyata, yang artinya setelah menjadi pemimpin Latveria, Doom memiliki kekebalan dalam hal diplomasi, ia bisa melakukan apapun dan kejahatan apapun tanpa ada yang bisa menghentikannya.
Sebagai ice breaker : bawalah sebuah mahkota raja mainan dan tunjuk beberapa anak untuk maju ke depan, tanyakan kepada mereka, jika mereka menjadi seorang Raja di sebuah negara. Apa aturan yang ingin mereka buat sebagai seorang Raja?
Kemudian jelaskan bahwa di dalam Alkitab juga ada Villain, salah satunya adalah yang juga seorang Raja, bernama Herodes. Mungkin kalian pernah mendengar nama Herodes, tetapi ini adalah raja yang berbeda dengan Herodes ketika saat Yesus lahir. Meski begitu, raja ini juga tidak kalah jahatnya. Ia semena-mena menggunakan kekuasaannya. Yuk kita dengarkan ceritanya!
Cerita : Penganiayaan bertambah-tambah
Sekitar masa itu juga Raja Herodes mulai menekan anggota-anggota jemaat. Atas perintahnya, Yakobus, saudara Yohanes dibunuh dengan pedang. Ketika Herodes melihat bahwa perbuatannya itu menyenangkan hati orang-orang Yahudi, ia berbuat lagi yang seperti itu; ia menyuruh orang menangkap Petrus juga. Hal itu terjadi pada waktu Hari Raya Roti Tidak Beragi.
Setelah ditangkap, Petrus dimasukkan ke dalam penjara. Empat regu tentara ditugaskan untuk menjaga Petrus di situ -- masing-masing regu terdiri dari empat orang anggota tentara. Sesudah perayaan Paskah selesai, baru Herodes akan mengadili Petrus di hadapan umum. Jadi Petrus ditahan di penjara; tetapi anggota-anggota jemaat terus saja berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan untuk Petrus.
Petrus dibebaskan dari penjara
Pada malam sebelum Herodes akan menghadapkan Petrus kepada umum, Petrus tidur terikat dengan dua belenggu di antara dua tentara pengawal. Di pintu penjara, pengawal-pengawal lain juga sedang menjaga penjara. Tiba-tiba malaikat Tuhan berdiri di situ dan suatu cahaya bersinar di dalam kamar penjara itu. Malaikat itu menggoyang-goyang Petrus sampai ia bangun. Lalu malaikat itu berkata, “Hai, cepat bangun!” Saat itu juga jatuhlah rantai besi dari tangan Petrus.
Sesudah itu malaikat itu berkata, “Pakailah pakaianmu dan ikatlah tali sepatumu.” Maka Petrus pun memakai pakaiannya dan mengikat tali sepatunya. Kemudian malaikat itu berkata lagi, “Pakailah jubahmu dan ikutlah saya.” Maka Petrus mengikuti malaikat itu keluar dari penjara. Tetapi Petrus tidak menyadari bahwa apa yang sedang dilakukan oleh malaikat itu adalah sesuatu yang sungguh-sungguh terjadi. Petrus mengira itu hanya suatu penglihatan. Pada waktu mereka sudah melewati tempat penjagaan pertama dan kedua, mereka sampai ke pintu besi, yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya, lalu mereka keluar dan berjalan melalui suatu lorong. Tiba-tiba malaikat itu meninggalkan Petrus.
Sesudah itu barulah Petrus sadar akan apa yang telah terjadi padanya, lalu ia berkata, “Sekarang saya tahu bahwa Tuhan benar-benar sudah mengirim malaikat-Nya untuk melepaskan saya dari kuasa Herodes dan dari segala sesuatu yang akan dilakukan oleh bangsa Yahudi kepada saya.” Sesudah menyadari keadaan itu, Petrus pergi ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut juga Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan sedang berdoa. Petrus mengetuk pintu luar, lalu seorang pelayan wanita bernama Rode, datang untuk membuka pintu. Langsung ia mengenal suara Petrus. Karena gembiranya, ia cepat-cepat masuk kembali tanpa membuka pintu, lalu memberitahukan kepada orang-orang di situ bahwa Petrus ada di luar. “Engkau gila!” kata mereka. Tetapi Rode berkeras bahwa itu sungguh-sungguh Petrus. Maka mereka berkata, “Itu malaikatnya!”
Sementara itu Petrus terus saja mengetuk pintu. Maka ketika mereka membuka pintu, dan melihat Petrus, mereka heran sekali. Petrus memberi isyarat dengan tangannya supaya mereka tenang, kemudian ia menceritakan bagaimana Tuhan telah membawa dia keluar dari penjara. Lalu ia berkata, “Beritahukanlah ini kepada Yakobus dan saudara-saudara lain juga.” Sesudah itu Petrus meninggalkan tempat itu dan pergi ke tempat lain.
Besok paginya terjadilah keributan di antara tentara pengawal. Mereka bingung sekali mengenai apa yang telah terjadi dengan Petrus. Lalu Herodes menyuruh orang mencari Petrus, tetapi mereka tidak bisa menemukan dia. Jadi Herodes memerintahkan supaya pengawal-pengawal itu ditanyai lalu dibunuh. Setelah itu Herodes pergi dari Yudea dan tinggal beberapa lama di Kaisarea.
Kematian Herodes
Herodes marah sekali kepada orang-orang Tirus dan Sidon. Oleh sebab itu mereka bersama-sama datang menghadap dia. Mula-mula mereka membujuk Blastus, yang mengepalai istana Herodes, sehingga ia memihak mereka. Kemudian mereka pergi menghadap Herodes, lalu minta berdamai, sebab negeri mereka bergantung pada makanan dari negeri Herodes.
Pada suatu hari yang telah ditentukan, Herodes memakai pakaian kebesarannya lalu duduk di kursi kerajaan dan mulai berpidato di hadapan rakyat. Rakyat yang sedang mendengarkan itu berseru-seru, “Ini suara dewa, bukan suara manusia!” Pada saat itu juga malaikat Tuhan menampar Herodes, sebab ia tidak menghormati Allah. Herodes dimakan cacing lalu mati.
Penutup
Cerita hari ini menceritakan tentang kejahatan Raja Herodes, bagaimana ia menganiaya jemaat-jemaat yang percaya kepada Tuhan, ia bertindak semena-semena dengan kekuasaannya sebagai seorang raja, menangkap hingga membunuh orang-orang tersebut. Seperti DOOM, sebagai seorang raja, Herodes memiliki kekebalan diplomasi, ia merasa bisa melakukan banyak hal tanpa ada yang bisa menghentikannya. Hingga suatu saat, ketika berpidato di depan rakyatnya, dengan sombongnya , ia merasa lebih dari Tuhan. Hal tersebut membuat Tuhan marah sehingga malaikat Tuhan menampar Herodes dan ia mati dimakan cacing.
Semua manusia berdosa, karena itu salah satu wujudnya membuat kita menjadi sombong. Apa itu kesombongan? Kita sering memandang rendah orang lain atau menganggap kita ini sebagai Tuhan. Jadi menggantikan Tuhan dalam hati kita. Di saat kita mendengar cerita Herodes, jika kalian merasa tidak seperti Herodes, kita juga sebenarnya sombong tetapi kita tidak sadar.
Bagaimana supaya kita menjadi anak-anak yang tidak sombong?
1. Dengan sadar sepenuhnya bahwa satu-satunya yang layak sombong adalah Tuhan Yesus. Tetapi Tuhan tidak sombong. Ia justru mau turun dari tahtaNya bagi kita, menebus dosa-dosa kita. Ia Raja segala raja saja mau merendahkan diriNya bagi kita.
2. Berdoa meminta kerendahan hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar