Tujuan : Anak-anak belajar pentingnya berharap hanya kepada Tuhan saja, tetapi dengan tetap melakukan bagian mereka.
Super Kebenaran : Depending on God not myself.
Ayat Hafalan : Yeremia 17:7 (BIS)
Tapi orang yang berharap kepada-Ku akan Kuberkati selalu.
Ayat Penuntun : Kejadian 24
Pembuka
Di tahun 2020 ini tema besar kita adalah “I AM AWESOME!!” dan di tahun 2020 ini sepanjang tahun kita akan membahas dengan menggunakan binatang atau hewan. Dan di bulan Januari dan Februari ini temanya adalah PETS WORLD atau hewan peliharaan.
Minggu lalu kita membahas tentang Turtle atau kura-kura sebagai simbol lambat atau pelan, ketika kita mau mendapatkan sesuatu yang enak atau bagus yang kita perlukan adalah sebuah proses atau waktu. Sedangkan hari ini PETS kita adalah hamster. Hamster adalah binatang yang tidak mandiri, yang sangat tidak bisa berjuang atau mempertahankan dirinya sendiri tanpa bantuan dari pihak luar. Sama seperti kita manusia kita harus selalu bergantung kepada Tuhan.
Bawalah kasur atau sepon untuk tidur, kita akan mengajak salah satu anak yang mau untuk maju sebagai volunteer untuk tidur di atas kasur atau sepon tidur yang kita bawa. Ajukan pertanyaan-pertanyaan : bagaimana rasanya tidur di sana enak atau tidak enak? Apakah kamu takut waktu mau tidur, misal takut kasurnya putus atau takut kasurnya hilang dari lantai atau takut kasurnya tidak kuat menahan kalian? Atau kalian bakal jatuh dari kasur ini? Sebisa mungkin jangan bawa kasur atau sepon yang terlalu kecil dan bawalah seprei yang bersih jangan sampai yang membuat anak-anak jadi ga mau tidur di atasnya karena jijik... hehehe... Intinya kita akan membuat anak-anak mengerti ketika mereka mau meletakkan badan mereka di atas kasur ini mereka tidak ragu-ragu.
Setelah itu kita akan masuk ke dalam cerita hari ini yang menunjukkan kepada kita seseorang yang bergantung kepada Tuhan. Cerita hari ini fokus kepada hamba Abraham yang dalam menjalankan tugasnya benar-benar berharap atau bergantung kepada Tuhan.
Untuk memudahkan kasur bisa diganti kursi tapi untuk lebih menarik perhatian kasur akan lebih menarik perhatian anak-anak daripada kursi karena saya yakin jarang kita bawa kasur ke mana-mana apalagi ke gereja.
Cerita : Ishak dan Ribka
Pada suatu hari berkatalah Abraham kepada hambanya yang paling tua, yang mengurus segala harta bendanya, "Letakkanlah tanganmu di antara pangkal pahaku. Bersumpahlah demi TUHAN, Allah yang menguasai langit dan bumi, bahwa engkau tidak akan mencari istri bagi Ishak anakku dari antara orang-orang di tanah Kanaan ini. Engkau harus kembali ke negeri kelahiranku untuk mencari istri baginya dari antara sanak saudaraku." Lalu bertanyalah hamba itu kepadanya, "Bagaimana jika gadis itu tidak mau meninggalkan rumahnya dan tak mau mengikuti saya ke negeri ini? Haruskah saya membawa anak Tuan itu ke negeri asal Tuan?"
Tetapi Abraham menjawab, "Awas! Jangan sekali-kali kaubawa anakku itu ke sana! TUHAN, Allah yang menguasai langit, telah membawa aku dari rumah ayahku dan dari negeri sanak saudaraku, dan Ia telah bersumpah kepadaku bahwa Ia akan memberikan negeri ini kepada keturunanku. Dia juga akan mengutus malaikat-Nya untuk menolongmu, supaya engkau dapat menemukan seorang istri dari sana untuk anakku. Tetapi jika gadis itu tidak mau ikut dengan engkau, maka engkau bebas dari sumpah ini. Bagaimanapun juga, jangan kaubawa anakku itu ke sana."
Kemudian hamba itu meletakkan tangannya di antara pangkal paha Abraham tuannya, dan bersumpah akan melakukan apa yang diminta oleh Abraham itu. Hamba itu mengambil sepuluh ekor unta serta bermacam-macam barang berharga milik tuannya dan berangkat ke kota tempat tinggal Nahor semasa hidupnya; letaknya di sebelah utara Mesopotamia.Setelah ia tiba di sana, dihentikannya unta-unta itu supaya beristirahat dekat sebuah sumur di luar kota. Hari sudah sore, dan itulah waktunya para wanita datang ke sumur untuk menimba air.
Lalu hamba itu berdoa, "TUHAN, Allah tuan saya Abraham, tolonglah, supaya tugas saya berhasil pada hari ini; berbaik hatilah kepada tuan saya Abraham. Lihatlah, saya berdiri di dekat sumur ini. Sebentar lagi gadis-gadis dari kota akan datang menimba air. Saya akan berkata kepada salah seorang dari mereka, 'Tolong turunkan buyungmu dan berilah saya minum.' Jika ia menjawab, 'Minumlah, dan unta-unta Bapak juga akan saya beri minum!' dialah yang TUHAN pilih untuk hambamu Ishak. Jika hal itu terjadi, saya akan tahu bahwa TUHAN telah berbaik hati kepada tuan saya Abraham."
Ketika ia sedang berdoa itu, Ribka, seorang gadis yang sangat cantik dan masih perawan, tiba di sumur itu membawa buyung di atas bahunya. Ia anak Betuel, dan orang tua Betuel adalah Nahor dan Milka; Nahor itu abang Abraham. Ribka menuju ke sumur itu dan mengisi buyungnya, lalu berjalan kembali. Hamba Abraham lari mendekatinya dan berkata, "Tolong, Nak, berilah saya minum dari buyungmu itu." Gadis itu menjawab, "Minumlah, Pak," lalu dengan cepat diturunkannya buyungnya dari bahunya, dan sambil memegang buyung itu diberinya hamba itu minum. Setelah hamba itu selesai minum; berkatalah gadis itu, "Saya akan menimba air untuk unta-unta Bapak juga, supaya semua binatang itu dapat minum sepuasnya."
Kemudian dengan cepat air di dalam buyung itu dituangkannya ke dalam tempat minum unta, lalu berlarilah ia kembali ke sumur untuk menimba air lebih banyak lagi sampai semua binatang itu puas minum. Sementara itu hamba Abraham terus memperhatikannya tanpa berkata sepatah pun. Ia ingin tahu apakah TUHAN membuat ia berhasil melakukan tugasnya atau tidak.
Setelah semua unta minum sepuas-puasnya, hamba Abraham mengambil perhiasan emas yang berharga, lalu mengenakannya pada hidung gadis itu. Pada lengannya diberi sepasang gelang emas. Lalu hamba itu berkata, "Coba katakan siapa ayahmu. Adakah tempat bermalam di rumahnya untuk saya dan orang-orangku?" "Ayah saya Betuel, anak Nahor dan Milka," jawab gadis itu. “Di rumah kami ada tempat bermalam untuk Bapak dan juga banyak jerami dan makanan ternak."
Maka sujudlah hamba itu menyembah TUHAN. Katanya, "Pujilah TUHAN, Allah tuan saya Abraham. TUHAN ternyata setia dan berbaik hati kepada tuan saya Abraham. Ia memimpin saya langsung kepada sanak saudaranya." Kemudian gadis itu lari ke rumah ibunya dan menceritakan segala kejadian itu. Ribka mempunyai seorang abang yang bernama Laban. Ia mendengar cerita adiknya tentang apa yang dikatakan hamba itu. Ia melihat juga perhiasan di hidung dan gelang pada lengan adiknya itu. Maka berlarilah Laban keluar rumah untuk menemui hamba Abraham itu yang masih berdiri dengan unta-untanya di dekat sumur.
Lalu kata Laban, "Bapak orang yang diberkati TUHAN! Jangan tinggal di luar sini. Mari ke rumah kami. Kami telah menyediakan kamar untuk Bapak dan juga tempat bagi unta-unta Bapak." Lalu ikutlah hamba itu dan masuk ke dalam rumah. Laban menurunkan beban unta-unta, dan memberi jerami dan makanan kepada binatang-binatang itu. Setelah itu dibawanya air pembasuh kaki untuk hamba Abraham dan orang-orangnya. Ketika makanan dihidangkan, hamba itu berkata, "Saya tidak akan makan sebelum menyampaikan pesan yang saya bawa." Laban berkata, "Silakan bicara."
Lalu mulailah hamba Abraham berbicara, katanya, "Saya ini hamba Abraham. TUHAN sangat memberkati tuan saya itu dan menjadikan dia kaya raya. TUHAN telah memberikan kepadanya kawanan domba, kambing, sapi, unta, keledai, dan juga perak, emas, serta hamba laki-laki dan perempuan. Pada usia yang lanjut, Sara, istri tuan saya itu telah melahirkan anak laki-laki, dan tuan saya telah mewariskan segala harta bendanya kepada anaknya itu. Dia menyuruh saya berjanji dengan sumpah supaya mentaati perintahnya. Katanya, 'Janganlah engkau memilih istri bagi anakku dari antara gadis-gadis di tanah Kanaan ini, melainkan dari antara sanak saudara kaum ayahku. Jadi pergilah ke sana dengan segera.'
Lalu saya bertanya kepadanya, 'Bagaimana jika gadis itu tidak mau ikut dengan saya?' Lalu jawabnya, 'TUHAN yang selalu kutaati, akan mengutus malaikat-Nya untuk menolong supaya tugasmu berhasil. Engkau akan menemukan istri bagi anakku dari antara kaumku sendiri, yaitu dari sanak saudara ayahku. Hanya apabila mereka menolakmu, barulah engkau bebas dari sumpahmu.'
Dan ketika saya sampai di sumur tadi, saya berdoa di dalam hati, 'TUHAN, Allah tuan saya Abraham, hendaknya TUHAN membuat tugas saya berhasil. Saya akan tetap berdiri di dekat sumur ini. Apabila seorang gadis datang untuk menimba air, saya akan minta kepadanya supaya diberi minum. Jika dia mau melakukannya, dan menawarkan juga untuk memberi minum kepada unta-unta saya, maka dialah kiranya yang TUHAN pilih menjadi istri anak tuan saya itu.'
Belum lagi saya selesai mengucapkan doa itu di dalam hati, datanglah Ribka membawa buyung di atas bahunya lalu mengambil air dari sumur. Kemudian saya berkata kepadanya, 'Tolong berilah saya minum.' Dengan segera ia menurunkan buyung itu dari bahunya dan berkata, 'Minumlah, dan unta-unta Bapak juga akan saya beri minum.' Lalu saya minum dan setelah itu unta-unta saya itu juga diberinya minum. Sesudah itu saya bertanya, 'Siapakah ayahmu?' Dan ia menjawab, 'Ayah saya Betuel, anak Nahor dan Milka.' Lalu saya mengenakan perhiasan emas pada hidungnya dan sepasang gelang pada lengannya.
Saya sujud menyembah dan memuji TUHAN, Allah tuan saya Abraham. Ia telah memimpin saya langsung ke sini, kepada sanak saudara tuan saya, sehingga saya dapat menemukan gadis ini bagi anaknya. Sekarang, jika kalian bersedia memperlakukan tuan saya dengan baik dan memenuhi tanggung jawab kalian terhadapnya sebagai saudara, sudilah mengatakannya kepada saya, tetapi jika tidak, katakanlah juga, supaya saya tahu harus berbuat apa."
Laban dan Betuel menjawab, "Karena apa yang terjadi ini berasal dari TUHAN, kami tidak patut memberi keputusan. Ini Ribka; biarlah ia ikut dengan Bapak dan menjadi istri anak tuan Bapak, seperti yang dikatakan TUHAN sendiri." Ketika hamba Abraham itu mendengar perkataan mereka, ia sujud menyembah TUHAN. Lalu ia mengeluarkan pakaian, perhiasan perak dan emas, dan memberikan semua itu kepada Ribka. Juga abangnya dan ibunya diberinya hadiah yang mahal-mahal.
Setelah itu hamba Abraham dan orang-orangnya makan dan minum, lalu bermalam di situ. Sesudah mereka bangun keesokan harinya, hamba itu berkata, "Izinkanlah saya pulang kepada tuan saya." Tetapi abang serta ibu Ribka berkata, "Biarlah Ribka tinggal bersama kami kira-kira seminggu atau sepuluh hari lagi, dan sesudah itu bolehlah dia pergi." Tetapi hamba itu berkata, "Janganlah menahan saya. TUHAN membuat perjalanan saya berhasil; izinkanlah saya pulang kepada tuan saya." Jawab mereka, "Mari kita panggil Ribka dan menanyakan pendapatnya."
Lalu mereka memanggil Ribka dan bertanya, "Maukah engkau ikut orang ini?" Jawab gadis itu, "Ya, saya mau." Maka mereka mengizinkan Ribka dan inang pengasuhnya pergi dengan hamba Abraham dan orang-orangnya. Lalu mereka memberkati Ribka dengan kata-kata ini, "Semoga engkau, Ribka menjadi ibu jutaan orang! Semoga keturunanmu menaklukkan kota-kota musuhnya!" Kemudian berkemaslah Ribka beserta wanita-wanita muda yang menjadi hambanya, lalu naik unta dan berangkat mengikuti hamba Abraham itu. Sementara itu Ishak telah datang dari padang gurun, lewat sumur yang disebut "Dia Yang Memperhatikan Aku" dan tinggal di bagian selatan Kanaan.
Pada suatu sore ia keluar kemahnya hendak berjalan-jalan di ladang, lalu dilihatnya unta-unta datang. Ketika Ribka melihat Ishak, ia turun dari untanya, dan bertanya kepada hamba Abraham itu, "Siapa orang laki-laki di ladang itu yang datang ke arah kita?" "Dia tuan saya," jawab hamba itu. Lalu Ribka mengambil selendangnya dan menutupi wajahnya. Kemudian hamba itu menceritakan kepada Ishak segala yang telah dilakukannya. Setelah itu Ishak membawa Ribka masuk ke dalam kemah Sara ibunya, dan ia memperistri Ribka. Ishak mencintai Ribka; maka terhiburlah hati Ishak yang sedih karena kehilangan ibunya.
Penutup
Sediakanlah botol 2 atau 4 galon air dan juga 2 atau 4 ember berisi air. Kita akan bermain games untuk menunjukkan kepada anak-anak bagaimana capek atau lelahnya memberi minum untuk unta. Permainannya sangat sederhana hanya membentuk 2 grup dan masing-masing grup akan berlomba memindahkan air dari ember ke galon air dengan menggunakan botol atau gayung air. Karena pasti basah usahakan bermain di luar ruangan. Setelah selesai ajaklah anak-anak untuk kembali ke ruangan dan bawalah galon air tersebut ke dalam ruangan jika terlalu berat berarti perlu dibuang airnya atau anda sediakan 1 lagi galon kosong.
Galon air ini mengingatkan kepada anak-anak tentang keunikan cerita hari ini yaitu bagaimana Ribka memberi minum seluruh unta-unta yang dibawa oleh hamba Abraham. Tahukah kalian berapa banyak minuman unta? Terutama ketika unta yang sedang haus, karena setelah perjalanan itu pasti unta-unta itu haus dan lelah. Ada yang tahu? Jawabannya adalah 40 galon. Sangat mengerikan ya kalau tadi waktu kita mengisi galon itu saja kita membutuhkan berkali-kali untuk mengisi botol atau gayung air tadi bayangkan Ribka harus mengisi galon air ini berkali-kali untuk memberi minum semua unta-unta yang dibawa oleh hamba Abraham. Ini menunjukkan bahwa Tuhan yang membantu suksesnya misi atau tugas dari hamba Abraham ini karena dia bergantung kepada Tuhan. Jadi hari ini yang perlu kita ingat adalah kita perlu bergantung kepada Tuhan sepenuhnya sama seperti hamba Abraham dan juga seperti ketika kita sedang tidur di atas kasur ini.
Activity
https://truewaykids.com/rebekah-bible-lesson/
Semoga bisa menolong dan jika ada hal yang perlu ditanyakan bisa menghubungi melalui email.
God Bless You All.
Felicia Mayasari
Felicia--펠리시아
✉️ : felicia.mayasari@gmail.com
IG : @feliciamayasari
✉️ : felicia.mayasari@gmail.com
IG : @feliciamayasari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar